Sejarah Kalsel

AWAL abad ke-18, di daerah pesisir tenggara pulau Kalimantan, pernah berdiri Kerajaan Sebamban.  Kini, wilayah kerajaan itu menjadi Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu.

TAMBAN merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Barito Kuala. Berdekatan dengan Banjarmasin, hanya dipisahkan Sungai Barito. Dalam catatan sejarah, nama Tamban pertama kali disebut dalam Hikayat Banjar yang ditulis pada abad ke-17.

Sultan Banjar Khairul Saleh justru tak setuju dengan rencana repatriasi. Menurutnya, lebih baik benda-benda bersejarah itu tetap berada di Belanda.

KAMPUNG Sungai Mesa di Banjarmasin Tengah, dulunya menyandang nama Kampung Keraton. Di sana tinggal Tumenggung Suta Dipa, Menteri Besar yang memimpin Banjarmasin. Ia bawahan Sultan Tamjidillah yang berkuasa pada abad ke-18.

HAUL Raja Pulau Laut yang ke-162 baru saja diperingati di Desa Sigam Kabupaten Kotabaru. Warga dan keturunan kerajaan ramai menghadiri haul Pangeran Jaya Sumitra. Ada yang datang dari jauh: Sulawesi dan Malaysia.

Kalimantan merupakan salah satu pulau di Indonesia yang juga turut terlibat dalam berbagai kegiatan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan juga mempunyai beberapa nama pejuang yang telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

SEMUA warga Banua tahu, DA adalah kode pelat nomor kendaraan bermotor di wilayah Kalimantan Selatan. Namun, tidak semua tahu asal muasal kode tersebut.

KOLAM renang di Tahura Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar sudah ada sejak tahun 1939. Dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Diresmikan oleh Gouverneur van Borneo, dr Bauke Jan Haga.

ORANG Banjar menamainya Pulau Kembang. Orang Belanda menyebutnya Pulau Kera. Delta ini berada di Sungai Barito. Masuk wilayah Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.

Diceritakan, pada zaman dahulu, Pabahanan merupakan sebuah hutan yang ditumbuhi berbagai macam jenis pohon. Sebagian besar penduduknya bekerja mencari kayu.