Jalur Sungai di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan tertutup sampah bambu. Sampah itu menumpuk tertahan oleh jembatan. Warga hanya bisa menunggu air surut untuk membersihkannya.
Program B'babasah (Bawah Barumahan Barasih Sampah) yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin dinilai bukan menjadi solusi kongkret untuk mengurangi permasalahan sampah di kolong rumah.
Sungai-sungai di Kota Banjarmasin sedang diserang pampangan yang datang dari aliran Sungai Barito. Seperti yang terjadi di Sungai Martapura, dan Sungai Kuin. Tumpukan eceng gondok disertai sampah yang mengambang di atas aliran sungai itu bahkan sampai menutup arus sungai.
Dikhawatirkan terjadi juga. Pampangan menyasar ke Sungai Kuin.
Kemarin (2/2) petang, pampangan menumpuk di Jembatan Putih, Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Pampangan menggempur lagi. Datang dari hulu. Menumpuk, hingga menutup kolong Jembatan 9 November di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Menghambat akses transportasi di Sungai Martapura.
Kepala UPTD Pemeliharaan Sungai dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Syafiq Huwaida membenarkan, bahwa pampangan mulai menumpuk sejak Selasa (31/1) tadi.
Pampangan sampai di Kota Banjarmasin. Penanganan dilakukan dengan cara mengurai pampangan yang menumpuk. Lalu menghanyutkan hingga ke Jembatan Antasari, kemudian diangkut.