HADANG adalah permainan tradisional yang dimainkan secara beregu. Satu regu berisi delapan orang. Lima pemain inti, tiga cadangan.
Hadang adalah nama yang populer di tengah masyarakat Banjar. Tapi orang Indonesia, mungkin lebih familiar dengan sebutan gobak sodor.
Di perkotaan sekarang, hadang cuma dimainkan pada perayaan 17 Agustusan. Namun di kampung-kampung, pada sore hari, hadang masih banyak dimainkan anak-anak.

Untuk bermain hadang, Anda perlu lapangan sepanjang 15 meter dan lebar sembilan meter. Area itu dibagi menjadi enam petak. Masing-masing berukuran 4,5 x 5 meter.
Garis permainan bisa dibuat dengan kapur tulis. Bikin garis yang tebal agar tak mundur tersapu dan hilang.
Dimainkan dengan durasi 2 x 15 menit, pemenang ditentukan oleh besaran skor yang diraih saat permainan berakhir.
Satu poin diberikan kepada pemain yang melewati garis depan hingga garis belakang.
Sebaliknya, pemain yang menerobos dari garis belakang sampai garis depan juga diberikan satu poin.
Ketua Inorga (Induk Organisasi Olahraga) Banjarmasin, Ari Ramadhani menceritakan, hadang atau gobak sodor berasal dari kalimat bahasa Inggris. Yakni “go back through the door”, artinya menerobos pintu.
“Ada juga yang berpendapat, gobak dan sodor berarti bergerak dan bebas. Permainan ini mulai dimainkan sebelum masa kemerdekaan, sekitar tahun 1930-an,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.