SIAPA yang tak mengenal Balai Kota Banjarbaru? Bangunan tua itu merupakan ikon dari Kota Idaman.
Melihat arsitekturnya, kita akan teringat dengan suasana Kota Tua di Batavia alias Jakarta.

Mengacu catatan sejarah, Balai Kota itu mulai dibangun tahun 1956. Didesain oleh Van der Pijl (1901-1974).
Dalam pembangunannya, Van der Pijl menggandeng seorang pemborong (kontraktor) bernama Raden Pandji Soeparto–diabadikan menjadi nama salah satu jalan di samping Balai Kota.
Anak angkat Van der Pijl, Rico Hasyim menceritakan, Balai Kota ini awalnya dirancang untuk kantor pemerintahan Provinsi Kalimantan, menggantikan kantor di Banjarmasin.
“Awalnya dibangun sebagai Kantor Gubernur Kalimantan. Saat itu, harusnya pusatnya di sini,” ujarnya.
Ia menceritakan, Gubernur Kalimantan dr Murdjani mengusulkan agar pusat pemerintahan dipindahkan dari Banjarmasin ke Banjarbaru.
Jadi bila ibu kota Provinsi Kalsel sekarang berada di Banjarbaru, maka pemindahan itu bukan hal yang ahistoris.
Pada 1950, usulan Gubernur Murjani disetujui oleh Presiden Soekarno. Setelah itu, diletakkan batu pertama gedung Balai Kota oleh Gubernur Wilono pada 31 Maret 1956.
Menurut Rico, desain Van der Pijl sangat mengutamakan kualitas bangunan, bukan sekadar keindahan. Sehingga Balai Kota ini memiliki konstruksi yang kokoh.