26.1 C
Banjarmasin
Selasa, 26 September 2023

Pulau Kembang: Konon dari Bangkai Kapal Inggris

Pada malam hari, terjadi penyerangan. Orang Biaju turun ke Muara Cerucuk. Menyerang pedagang Inggris.

Mereka bersembunyi di kapal dengan senjata lengkap. Dalam penyerangan itu, dua kapal armada Inggris dibakar. “Seorang pria bernama Hoogh Chamber yang berusaha kabur dari penyerangan itu juga ikut terbakar,” tutur Mansyur.

Penyerangan itu harus dipandang dalam konteks perebutan akses perdagangan lada yang berpusat di Pulau Tatas, pusat kota Banjarmasin sekarang.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

Saat itu, Bernard te Lintelo (1752-1757) bertindak sebagai pemimpin Belanda yang dilanjutkan R Ringholm (1757-1764).

“Menurut cerita turun temurun yang dikumpulkan Idwar Saleh, bangkai kapal Inggris itu akhirnya tertutupi sedimentasi Sungai Barito,” tekan Mansyur.

Bangkai kapal lambat laun ditumpuki lumpur sungai hingga menjadi delta. Inilah yang kemudian disebut Pulau Kembang.

Baca Juga :  Susur Sungai ke Basirih, Jumatan di Pulau Laut

Dari situ muncul berbagai tafsir. Versi pertama mengatakan, tanah yang muncul di permukaan sungai itu mengambang atau meluap hingga Pulau Kembang juga dinamai Pulau Maluap.

Versi kedua, setelah pulau muncul ke permukaan air, ia tumbuh menjadi hutan dan habitat kera.

Warga desa di sekitar Pulau Kembang menganggap bahwa para kera merupakan jelmaan makhluk gaib yang mengenakan sarungan (jubah) kera. Kelompok itu dipimpin oleh kera bertubuh besar bernama Si Anggur.

Dalam praktiknya, pulau ini kerap didatangi orang-orang yang membawakan sesajen berupa pisang, telur, dan nasi ketan.

Terinspirasi Pasar Terapung Muara Kuin, Pekan Kebudayaan Nasional 2023 Singgah di Banjarmasin

Pertunjukan hasil resistansi dalam rangka Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023. Program itu sendiri diberi nama 'Laku Dalam Ruang', bertajuk 'Batiti Ka Muara'.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru