GUNUNG Pamaton di Desa Kiram, Kabupaten Banjar terkenal dengan julukan gerbang menuju alam gaib. Julukan itu bahkan diukir dalam prasasti yang berada di kaki gunung.
Prasasti itu ditandatangani Khairul Saleh kala menjabat Bupati Banjar pada 7 Desember 2011.
Dalam prasasti itu dijelaskan, Gunung Pamaton memiliki dua nama. Yakni, Pamaton dan Pamuatan.
Diterangkan juga, di Gunung Pamaton terdapat pintu masuk ke dunia gaib yang diberi nama pintu gerbang Kerajaan Pamaton. Bunyinya, “Tempat yang Mulia Sri Paduka Pangeran Suryanata Bertahta”.
Banyak cerita gaib yang menyelimuti gunung ini sejak dulu hingga kini. Sehingga tempat ini dijadikan lokasi tirakat atau bertapa oleh mereka yang mencari pesugihan dan kesaktian.

Sebagian masyarakat juga percaya, Gunung Pamaton sebagai kotanya alam gaib. Karena ada yang mengaku-ngaku pernah melihat keramaian bak perkotaan ketika berada di puncaknya.
Ada pula yang mengatakan gunung ini sebagai tempat raibnya Pangeran Suryanata dari alam wujud ke alam gaib.
Pangeran Suryanata merupakan putra Raja Majapahit, bertahta di Kerajaan Banjar pada abad XIV Masehi.
Dipercaya ia bersama Putri Junjung Buih tidak mati, melainkan pindah alam. Salah satu tempat yang dipercaya berkumpulnya para tokoh kerajaan masa silam adalah Gunung Pamaton.
Dari legenda itulah, nama Gunung Pamaton terus memunculkan aura mistis.
Kepala Desa Kiram, Iwar mengatakan, Gunung Pamaton merupakan bagian dari kawasan Taman Hutan Raya Sultan Adam.
“Nama sesungguhnya adalah Gunung Pemuatan. Kemudian seiring waktu penyebutannya berubah menjadi Gunung Pamaton,” katanya kepada Radar Banjarmasin.
Disebut Gunung Pemuatan karena dulunya mampu memuat banyak warga saat Desa Kiram tenggelam. “Makanya ada mata air di Gunung Pamaton,” jelasnya.
Kini keberadaan Gunung Pamaton menjadi destinasi wisata alam yang banyak diminati para pencinta alam.
Setiap hari ada saja yang mendaki untuk menikmati pemandangannya. Ada pula yang bernazar ingin mandi di Pesanggrahan Gunung Pamaton. (ris/gr/fud)