26.1 C
Banjarmasin
Thursday, 23 March 2023

Putri Tak Takut Sendiri

DIA menghabiskan masa remajanya di Citayam, Bogor. Ya, tempat yang sedang viral itu.

Dia tinggalkan ingar ibu kota. Merantau ke ujung Pulau Kalimantan. Dalam perjalanan dia tersadar, gairah hidup sesungguhnya ada pada petualangan.

Jalan hidup tiap orang memang berbeda. Putri Mardhatillah Sabrina, sudah merasakan getirnya menjadi anak broken home pada kelas satu SD.

Pengalaman itu menempanya menjadi gadis cilik yang mandiri. “Waktu sekolah biasa jualan. Pas SMA di Depok jualan kerudung,” kenangnya.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Tinggal di pinggiran Jakarta, ia tumbuh dengan bermain di luar. Di bawah terik matahari. Bedanya, di sana tak mudah mencari sungai untuk berenang.

Daya bertualang Putri sudah terlihat. Gairahnya untuk melihat daerah-daerah baru menjadi salah satu alasan ia mendaftar ke TNI AL pada 2019.

“Tapi gugur karena akta kelahiran. Ortu kan pisah, jadi di akta cuma ada nama mama. Ternyata enggak bisa,” kisahnya.

Dia lalu bekerja menjadi telemarketing. Gajinya lumayan, cukup untuk nongkron dan ngopi.

Tapi Putri gelisah. “Cuma di kantor, menghadapi komputer. Gak tahan, bosan,” tambahnya.

Tahun 2020, pendaftaran TNI AL dibuka lagi. Di Mako Lantamal 3 Jakarta Utara. “Daftar lagi. Saya pengin naik kapal keliling nusantara,”
ucapnya tersenyum. Terlihat lesung pipi di kulit wajahnya yang kuning langsat.

Baca Juga :  Konsistensi dan Konsentrasi

Nasib belum berpihak, “Kompetisinya sengit. Dari 315 peserta, yang diambil cuma lima orang.”

Akhir tahun, tepatnya di musim kemarau November, dia pindah ke Kalimantan. Menyusul sang ayah yang bekerja di salah satu perusahaan. “Sekalian mencari pengalaman baru. Jenuh di Jakarta,” akunya.

Pertama kali tiba di Tanah Bumbu, dia gembira bukan kepalang. Ke gunung dekat, ke pantai apalagi. Sungai juga banyak. “Jauh sekali sama Jakarta. Di sini bisa melihat pohon dan lautan sepuasnya,” serunya.

Singkat cerita, ketika Zairullah Azhar terpilih menjadi Bupati Tanah Bumbu, dia ketiban rezeki. Rupanya relasi keluarga ayahnya lumayan. Putri diminta menjadi ajudan Ketua TP PKK Wahyu Windarti.

Awalnya dia mengira pekerjaan itu berat. Mengurus semua keperluan istri bupati yang agendanya tentu padat.

Ternyata dia justru enjoy, “Soalnya tiap hari kegiatannya berbeda, jadi gak bosan. Apalagi kalau kunjungan ke daerah lain, sama saja dengan bertualang.”

Baca Juga :  Perempuan Justru Lebih Gesit

Hasratnya untuk travelling terpenuhi. “Ternyata, semakin banyak tempat didatangi, semakin banyak suasana dialami. Semakin kita merasa kecil.”

Di tengah aktivitas mengawal istri bupati, plus kesibukan barunya–kuliah di Uniska Banjarmasin–dia selalu menyempatkan diri bertualang.
Jika waktunya mepet, dia main ke pantai-pantai terdekat di Tanah Bumbu. Berkemah, memutar musik, meminum jahe.

Sendiri akunya lebih nikmat. Berada di kesunyian, berteman buku dan kamera. “Tapi biasa jalan berteman, susah anak cewek kan. Tapi sendiri sih, siapa takut,” ujarnya.

Sudah banyak daerah ia datangi. Cuma Putri masih penasaran dengan salju. Yang jelas tidak ada di negara tropis. “Mungkin nanti ya. Kayaknya ke Jepang,” harapnya.

Putri pun berencana memiliki usaha sendiri. Agar nanti bebas berkeliling dunia. Tak perlu menunggu izin cuti. “Gak papa lah usaha kecil, tapi aku bisa merdeka,” kekehnya.

Putri tentu bukan remaja lagi, dia sudah sadar. Tapi urusan percintaan, dia tidak terlalu memikirkan. Pengalaman hidup membuatnya hati-hati dengan cowok. “Belum pernah pacaran (yang serius),” katanya tersipu. (zal/gr/fud)

Yang Sulit Membagi Waktu

DIANDRA Paramitha dan Dwi Suci Ramadhani adalah dua nama yang tak asing di dunia olahraga renang, baik level Kabupaten Tanah Laut maupun Provinsi Kalsel.

Ditempa di Jalan, Bukan di Medsos

Bernyanyi di Depan Wakil Presiden

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru