Mengabdikan diri sebagai ASN, tak menghambat Suci Rabella untuk memperluas pengabdian. Disela kesibukannya, dia terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat dan aksi sosial di Kota Banjarmasin.
Salah satuny adalah memberikan pembelajaran kursus gratis Bahasa Inggris bagi masyarakat tak mampu. Agar tak mengganggu waktu bekerja sebagai ASN, dia pilih mengajar di hari Sabtu dan Minggu. “Sekarang sudah 40 anak yang kami berikan kursus Bahasa Inggris,” ujar Suci kemarin.
Memberikan kursus Bahasa Inggris, bagi Suci bukan perkara susah. Maklum, kemampuan bahasa asingnya (Test Of English as a Foreign Languange/TOEFL) ITP dengan score 537. Tak hanya itu, ASN di Dinas Perdagangan Kalsel itu juga adalah, delegasi Indonesia di International Youth Cultural Conference di Kuching, Malaysia pada 2010 lalu.
Lulusan pascasarjana ULM ini juga pernah mendapatkan beasiswa short couse di Lowa State University, USA. Selain itu, Suci juga pernah ikut studi budaya di Kanada. “Saya memberikan kursus gratis Bahasa Inggris ini juga karena prihatin dengan kurikulum yang menghapus Bahasa Inggris di SD,” ucapnya.

Bagi masyarakat yang kurang mampu, memiliki skil Bahasa Inggris tentu bisa mengembangkan peluang mereka di masa depan. Sayangnya saat ini banyak kursus memerlukan biaya yang tak sedikit. Inilah yang difasilitasi Suci.
“Yang membuat saya senang. Dari anak didik yang diberikan kursus gratis, ada yang mampu membantu saya dalam memberikan pembelajaran,” tuturnya.
Menariknya, tak hanya memberikan kursus Bahasa Inggris gratis, tiap akhir semester dan akhir tahun, dia mengajak anak muridnya bersama orangtuanya jalan-jalan. “Programnya “Seribu” atau Sehari bersama ibu dan bapak. “Dalam kegiatan ini anak-anak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan saya,” terangnya.
Tahun 2021 kemarin, dia bersama suaminya Riswan Erfa, dinobatkan sebagai juara ketiga pasangan muda inspiratif dan berprestasi oleh Pemprov Kalsel melalui program SCHool. Selain memberi kursus gratis, mereka juga memberi materi Public Speaking Class gratis, Jumat berbagi, Penyuluhan Sanitasi, Gerakan Peduli anak yatim dan Bantuan bahan pokok bagi keluarga terdampak pandemi. (mof/by/ran)