Peran perempuan kian diperhitungkan. Apalagi jika menyandang predikat sebagai istri kepala daerah. Siti Wasilah salah satunya. Istri Wali Kota Banjarmasin ini melakoni sejumlah peranan penting. Guna mendukung kemajuan Kota Seribu Sungai.
—
Belum lama tadi, penulis mampir ke kediaman Wali Kota Banjarmasin, di Jalan Darma Praja, Banjarmasin Timur. Siti Wasilah memberi sambutan hangat. Secangkir teh panas dan beberapa camilan tersaji di meja tamu.
Kepada Radar Banjarmasin, perempuan yang akrab disapa Wasilah ini bercerita tentang banyak hal. Menjadi istri seorang wali kota, sejumlah peran melekat pada dirinya.
Sejak Ibnu Sina menjabat sebagai Wali Kota Banjarmasin 2016 silam, Wasilah pun dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
Ia juga diangkat menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarmasin, Ketua Koalisi Kependudukan Kota Banjarmasin, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Banjarmasin, Bunda PAUD Kota Banjarmasin dan sebagainya.
Siti Wasilah juga aktif menjadi Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin sejak 2005 hingga sekarang.
Menjalani sejumlah amanah tersebut tentu dibutuhkan manajemen waktu yang baik. Beruntung, Wasilah sejak kecil memang dididik orang tuanya untuk disiplin dan mandiri. Sehingga ia tak terkejut dengan tuntutan rutinitas hariannya.
“Ayah memang cukup keras dan disiplin. Beliau selalu punya target dan mendidik langsung anaknya,” tutur perempuan kelahiran Martapura itu.
Kembali ke TP PKK, ini merupakan tahun ke-6 ia menjabat sebagai ketua. Sejumlah gagasan lahir dari di bawah kepemimpinannya. “Pada dasarnya, program PKK adalah program berjenjang atau turunan dari pusat dan provinsi,” bebernya.
Namun Siti Wasilah bersama kader-kadernya diamanahi sejumlah tanggung jawab. Guna memudahkan tugas, dibentuklah empat kelompok kerja (Pokja).
Wasilah membeberkan, Pokja 1 fokus pada pengasuhan anak pada era digital. Bersama Puspaga, pokja ini berperan dalam pembelajaran dan konseling keluarga. Terutama soal perlindungan anak.
“Program konkret pokja ini juga berupa sekolah ibu dan calon ibu. Di situ mereka dibekali pengetahuan tentang parenting,” tutur ibu empat orang putra itu.
Sementara itu, Pokja 2 berperan dalam peningkatan pendapatan keluarga. Dengan mengakomodir masyarakat yang memiliki potensi bisnis. Mereka diarahkan, diberi berbagai pelatihan, sehingga membuahkan karya yang bernilai ekonomi.
“Setelah pelatihan-pelatihan oleh PKK dan dinas terkait, produk yang mereka hasilkan dapat kami himpun dan promosikan,” ujarnya.
Wasilah mengaku sangat terbantu dengan adanya koperasi wanita. Letaknya ada di Jalan Ahmad Yani, Km 4, Banjarmasin. Di tempat itu, beragam karya dari berbagai UMKM hadir. Mulai dari olahan makanan, kain khas, aksesori, dan masih banyak lagi. Tempat ini terbuka untuk umum yang ingin membeli suvenir khas Banjarmasin.
Di sisi lain, Pokja 3 bertugas dalam pengeloaan halaman pekarangan. Program unggulannya berupa Hatinya PKK. Merupakan kependekan dari Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman.
Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan sekitar menjadi lebih produktif. Yakni dengan ditanami tanaman bermanfaat. Baik sayur-mayur, rempah-rempah, obat-obatan herbal, buah-buahan, hingga tanaman hias.
Bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, PKK Kota Banjarmasin pun memiliki Kebun Percontohan di pekarangan Taman Margasatwa Jalan Jahri Saleh, Banjarmasin Utara.
Timnya juga gencar menyosialisasikan program ini hingga ke tingkat terkecil yang disebut dasa wisma. Merupakan kelompok masyarakat yang terdiri dari kurang lebih sepuluh anggota. Total sudah ada 400 dasa wisma terbentuk. Ia berharap angka ini terus meningkat.
Pokja 4 bertugas di bidang kesehatan. Ada sembilan program yang digalang oleh kelompok ini. Beberapa diantaranya seperti edukasi mengenai stunting, kanker leher rahim, dan asuransi kesehatan.
“Pencegahan kebakaran juga masuk dalam program Pokja 4, sekaligus menjadi pilot project di periode ini,” ucapnya.
Lewat proyek tersebut, Wasilah berharap TP PKK dapat memberikan pendampingan tentang pencegahan kebakaran. Seperti antisipasi tabung gas meledak dan instalasi listrik bermasalah.
Di bawah kepemimpinan Wasilah, TP PKK juga menorehkan sejumlah prestasi tingkat provinsi dan nasional. Meliputi Juara 2 pelaksana terbaik pencegahan KDRT, Juara 2 Pelaksana Terbaik Lomba Pola Asuh Anak 2019, Juara 2 Terbaik Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), Juara 3 Kesatuan Gerak PKK-KB dan Kesehatan 2019 dan sebagainya.
“Disamping pencapaian itu, yang lebih berarti adalah bagaimana kegiatan kami bisa bermanfaat bagi masyarakat. Jika meraih prestasi, semoga bisa jadi contoh yang baik. Kalaupun belum, kami dorong lagi agar lebih meningkat,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, TP PKK Kota Banjarmasin akan menggelar hari kesatuan gerak PKK. Berikut juga sederet program-program lainnya. Salah satunya meluncurkan program memilah sampah dari rumah. Merupakan rogram yang bekerja sama dengan Bank Sampah Induk. Bertujuan untuk meminimalisasi penumpukan sampah.
Terkait peranan Wasilah di Dekranasda, ia dan kawan-kawan fokus untuk mencari bibit-bibit ungul penghasil kerajinan khas di Banjarmasin. “Kami beri kesempatan lebih luas kepada masyarakat atau pengrajin, terutama anak muda,” ujarnya.
Setelah dikurasi, setidaknya ada 40 pengrajin dengan karya-karya terbaiknya berhasil terpilih. Berangkat dari komitmen para pengrajin, Dekranasda memfasilitasi showroom dan pemasaran.
Pusat Dekranasda Kota Banjarmasin ada di Rumah Anno 1925, Jalan Kapten Piere Tendean, tepat di samping Menara Pandang Banjarmasin. Masyarakat maupun turis bebas untuk berkunjung dan membeli produk-produk kerajinan yang tersedia.
Menjadi Bunda PAUD Kota Banjarmasin juga merupakan amanah yang besar menurutnya. Wasilah dan kawan-kawan berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak di usia dini.
Di bawah kepemimpinannya, ia berharap jumlah PAUD negeri di kota ini bertambah. Tak lupa juga soal kesejahteraan tenaga pendidik. Wasilah dkk gencar menyampaikan aspirasi agar honor daerah bisa meningkat sejak 2016.
“Alhamdulillah honor daerah untuk guru paud swasta meningkat dari yang sebelumnya Rp250 ribu menjadi Rp600 ribu per bulan,” tuturnya.
Menjalani berbagai peran, Wasilah mengaku cukup idealis. Ia tuangkan prinsip itu dalam program-programnya. Meski terkadang kenyataan tak selalu sejalan dengan rencana.
“Saya dan bapak (Ibnu Sina) berharap bisa melakukan perubahan besar untuk Banjarmasin ke arah yang lebih baik. Namun memang tidak semuanya bisa langsung terjadi, itulah tantangannya,” ujarnya.
Selain itu, Wasilah juga berharap bisa menjadi sosok panutan yang tak hanya bagi masyarakat, tetapi juga putra-putranya. Quality time bersama keluarga juga tak boleh ia kesampingkan. Demi tumbuh kembang sang anak.
“Oleh sebab itu, sesibuk-sibuknya pekerjaan, ketika sampai rumah, waktu saya adalah sepenuhnya milik anak-anak,” tuntasnya. (tia/by/ran)
Biodata
Nama: Dr. dr. Hj Siti Wasilah, M.Si., Med
Nama panggilan: Silah, Wasilah
TTL: Martapura, 30 April 1977
Pendidikan:
– SDN Keraton 2 Martapura
– SMPN 1 Martapura
– SMAN 1 Martapura
– S1 Ilmu Kedokteran ULM
– S2 Ilmu Biomedik Undip
– S3 Ilmu Kedokteran Unibraw
Suami: Ibnu Sina
Anak-anak:
– Jundi Muhammad
– Syarif Hidayatullah
– Muhammad Alfatih
– Royyan Fathurrobani
