25.1 C
Banjarmasin
Friday, 31 March 2023

Bercita-cita Jadi Presiden, Leeta: Prinsip Saya Harus Menjadi Nomor Satu

Anak muda kerap dicap apolitis. Cuek dengan politik. Tapi setelah bertemu Norlaila Lestari, kesan itu mungkin bisa terkikis.

****

MENJELANG usia 22 tahun, Leeta, demikian sapaannya, tak ragu terjun ke dunia politik praktis.

Bungsu dari empat bersaudara itu menyebut politik sebagai tantangan. “Di dunia politik saya menemukan tantangan. Semakin susah, semakin tertantang,” kata kader Partai Buruh itu.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Sejak kecil, di tengah orang banyak, Leeta memang selalu ingin tampil menonjol. Dia suka tampil dominan.

Bahkan saat kecil, kalau ditanya cita-citanya apa, Leeta pasti menjawab pengin jadi presiden.

“Prinsip saya harus menjadi nomor satu,” tegas mahasiswi semester 8 jurusan manajemen itu.

Leeta kini menatap Pemilu 2024 dengan antusias. Ujian pertamanya adalah Pileg, meraih satu kursi di parlemen daerah untuk partainya. “Saya akan berjuang di sini,” ujarnya blak-blakan.

Baca Juga :  Melukis Sebagai Terapi

“Kalah atau menang, terpilih atau tidak, itu urusan nanti. Yang penting mencari pengalaman dulu,” sambungnya.

Sebagai bagian dari Generasi Z, wajar bila Leeta sangat mengandalkan media sosial. Leeta menjadikan Instagram sebagai alat untuk merangkul pemilih pemula.

Sebenarnya, kehadiran Leeta di partai politik bukan dadakan atau aji mumpung.

Ketertarikannya kepada politik menurun dari sang ayah. Bapaknya, Surya Budiman, bergelut di dunia politik sejak tahun 90-an.

“Mungkin ketularan ayah. Sejak kecil sudah sering dibawa ke rapat-rapat kepartaian,” kisahnya.

Dia menyaksikan, dalam panggung politik, seseorang bisa berbicara kepada orang banyak. Bebas berekspresi, bebas berpendapat.

Namun politik bukan satu-satunya minat Leeta. Dia juga suka menulis.

Baca Juga :  Tidak Lupa Bawa Buku Catatan

Ia mengaku sudah tuntas menulis sebuah novel. Tapi entah kenapa, tidak dipublikasikan. Hanya disimpan sendiri. “Andai dibukukan, sudah tebal sekali,” sebutnya.

Dia juga malu-malu ketika ditanya cerita atau karakter dalam novel tersebut. “Kalau saya diam, itu berarti sedang berpikir. Hasil pemikiran kemudian dituangkan ke dalam novel,” ujarnya.

Apa lagi yang disukai Leeta? Dia sangat menyukai warna pink. “Hanya untuk pernak-pernik kamar. Kalau untuk pakaian tidak,” tutupnya. (bar/gr/fud)

Galuh Terpukau Lombok

NURBAITI Nasir hobi travelling. Tapi satu yang paling membuatnya terkesan, yakni ketika mengunjungi Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Yang Sulit Membagi Waktu

Ditempa di Jalan, Bukan di Medsos

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Galuh Terpukau Lombok

Punya Prinsip Anak Tetap Prioritas

Melukis Sebagai Terapi

Buat Taman Membaca di Polres

Berita Terbaru

Galuh Terpukau Lombok

Yang Sulit Membagi Waktu

Ditempa di Jalan, Bukan di Medsos

Bernyanyi di Depan Wakil Presiden

Terjun ke Lapangan, Terasa Makin Bersyukur

/