VANESHA Anjelina Margaretha sudah setahun menjadi anggota Polri. Usai lulus pendidikan, awal Januari 2022, ia ditempatkan di Polresta Banjarmasin.
Dia mengaku sudah bercita-cita menjadi polwan sejak SD. Gara-gara melihat seorang kerabat yang menjadi polisi.
“Terlihat berwibawa. Dekat dan selalu membantu masyarakat,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin kemarin (6/1).
Saat mendaftar dan menjalani seleksi, dari setiap tes, Vanesha bisa melihat sejauh mana batas kemampuan dirinya.
“Saya hanya berdoa agar bisa diterima. Jika tidak lulus, tak mengapa. Tetapi syukur alhamdulillah, ternyata lulus,” kata warga Sungai Andai, Banjarmasin Utara ini.
Pada akhir Desember 2021, Vanesha lulus dari SPN (Sekolah Kepolisian Negara). “Sempat dua bulan di Samapta. Lalu ditugaskan ke Satlantas,” imbuhnya.
Tepatnya, ditempatkan di Unit Kamsel. Tugasnya lebih ke sosialisasi aturan berlalu lintas. Sasarannya adalah sekolah, instansi pemerintahan, dan perusahaan.
“Tugas begini saya suka. Sering ke lapangan. Bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat. Lebih ke edukasi,” ujarnya.
Yang paling berkesan adalah mengedukasi anak-anak TK. Vanesha kerap mendapati tingkah polah yang lucu.
“Namanya juga anak-anak, macam-macam tingkahnya. Ada yang sulit diatur. Tinggal bagaimana menarik perhatian mereka,” kisahnya.
Bungsu dari tiga bersaudara ini keturunan Tionghoa. Ayahnya Sapto Panjaya dan ibunya Nilda Nata. “Kalau ibu Cina, tapi ayah Banjar,” sebutnya.
Dari tadi membahas pekerjaan melulu. Bagaimana dengan cinta?
Vanesha enggan buru-buru menikah. Ia masih fokus ke dinas. Apalagi, ia mulai kuliah, memilih jurusan hukum.
“Baru semester satu. Keinginan saya adalah kuliah setinggi-tingginya,” tutupnya. (lan/gr/fud)
