25.1 C
Banjarmasin
Friday, 31 March 2023

Mencari Bibit Pesepakbola Hingga ke Pelosok

KOTABARU – Disupport Askab PSSI Kotabaru, Fourfeo Silaturahmi Sahabat SR diselenggarakan di Lapangan Madarammang Tanjung Seloka, Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, awal pekan (13/2) lalu.

Rupanya, ajang ini adalah kegiatan rutin untuk memberikan jam bermain bagi Klub dan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Kotabaru. Pada ajang ini para pemain berkesempatan mencoba teknik dan skema permainan yang diperoleh selama berlatih di Klub atau SSB masing-masing.”Ini kegiatan rutin dan ajang bagi para pemain untuk memperbanyak jam bermain,” jelas Bahtiar, Panitia Fourfeo.

Selain bermain bola, ajang Fourfeo ini juga menjadi ajang silaturahmi antar pemain, orang tua maupun penggiat sepakbola usia dini. “Kita bisa saling bersilaturahmi, berbagi pengalaman dan diskusi,” tutur Bahtiar.

Kegiatan ini menarik minat Askab PSSI Kotabaru untuk silaturrahmi sekaligus mencari bibit-bibit pemain bola potensial usia dini hingga di ujung Kepulauan Kotabaru (pelosok pesisir). Pasalnya masih banyak pemain-pemain muda berbakat yang ada di Kotabaru.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Menurut Ketua Askab PSSI Kotabaru, Pudjo Hardijanto, mereka hanya perlu polesan-polesan dari pelatih usia dini untuk membentuk karakter, tehnik, mental. Karena bakat dari yang mereka punya dari sejak kecil. “Saya yakin kalau di daerah kita sendiri masih banyak intan atau bibit-bibit pemain muda berbakat yang masih tersembunyi, dari ajang inilah mereka saling bermunculan dan berani tampil lebih percaya diri,” ujarnya.

Baca Juga :  Bossel: Wadah Kumpul Para Legenda

“Pemain-pemain berbakat yang selama ini ada rasa minder dan merasa tidak bakalan jadi apa-apa kalau yang di pelosok ini, dengan adanya kegiatan ini mereka merasa di hargai dan bisa saling menunujukkan kemampuan terbaiknya,” tambahnya.

Di sisi lain menurutnya, insan sepak bola nasional harus tetap fokus pada apa yang dicita-citakan serta orangtua juga harus ikhlas dan terus memberi semangat kepada anak-anaknya. “Sudah waktunya kompetisi di segala usia diadakan kembali. Kurikulum sepak bola antara klub dan sekolah sepak bola perlu disatukan sehingga pemerataan kualitas pemain usia dini akan semakin baik,” bebernya.

“Dengan banyaknya pemain bola usia dini yang berkualitas maka Tim Nasional kita tidak akan kekurangan stok pemain hebat dimasa datang,” sambungnya lagi.
Ia pun berharap, para pengurus SSB juga tetap harus melakukan pembinaan kepada murid-muridnya, bukan memburu hasil semata.

Baca Juga :  Tim Sepak Bola PPLP Rutin Latihan

“Agar bakat sepak bola anak-anak kita bisa muncul ke permukaan, pelatih wajib fokus pada pengembangan ilmu kepelatihan dan melatih dengan kemampuan terbaik. Demikian juga pada pemain sepak bola, mereka harus tetap berkarya tanpa melukai nilai fair play,” katanya.

Ia mengatakan, dengan segala bakat anak-anak Indonesia dan dukungan yang diberikan, tentu wajib memantau bibit pesepak bola yang tumbuh di pelosok-pelosok.

“Fakta yang harus dihadapi adalah Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Saking besarnya wilayah kita, Indonesia seperti sebuah benua,” ucapnya. “Itulah sebabnya pengembangan sepak bola tidak boleh terpusat hanya di kota-kota besar saja. Bila benar ingin membawa sepak bola Indonesia berprestasi, kita wajib menggelar dan menjaga kompetisi yang bertahap di setiap daerah,” tandasnya.(bir/by/ran)

Blunder Bangsa? Batalnya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Bikin Suporter dan Pemain Barito Kecewa

FIFA resmi membatalkan hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Memupus mimpi Pasukan Garuda muda untuk bermain di pentas sepak bola paling akbar itu.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru