BANJARMASIN – Gelaran Honda DBL 2021-2022 South Kalimantan Series telah usai, dua sekolah unggulan, SMAN 2 Banjarmasin dan SMAN 1 Banjarmasin sukses menjadi kampiun setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak final.
Pada kategori putri, Smada-julukan SMAN 2 Banjarmasin berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya, Smansa-julukan SMAN 1 Banjarbaru dengan skor 43-24, sedangkan di kategori putra, Smasa-julukan SMAN 1 Banjarmasin juga sukses menaklukkan lawan abadinya, Smaven-julukan SMAN 7 Banjarmasin dengan skor 62-50 di GOR Hasanuddin HM, Banjarmasin, kemarin (17/2) malam.

Dengan gelar ini juga menjadi gelar keenam Smada putri selama gelaran Honda DBL South Kalimantan Series, pengoleksi terbanyak (2013, 2015, 2016, 2018, 2019 dan 2021). Selain itu, gelar keenam juga berhasil mereka raih tiga kali berturut-turut sejak 2018 (threepeat).
Untuk Smaven, gelar ini adalah gelar keempat mereka selama ajang ini yang sebelumnya mereka raih pada 2015, 2016 dan 2018 silam. Raihan ini juga berhasil membalas kekalahan mereka di ajang Honda DBL 2019 lalu atas Smansa.
Atas hasil ini, pelatih kepala SMAN 2 Banjarmasin, Moses Foresto yang diwakili asisten pelatih, Michael Mikanata Dau mengatakan hal ini adalah sebuah anugerah yang mereka raih dengan dengan usaha yang sangat keras.
“Saya kira ini sejarah bagi kami yang mampu mencatatkan juara Honda DBL tiga kali berturut turut, saya juga menilai meski tanpa disampingi pelatih kepala, anak-anak mampu menunjukkan permainan yang apik dan syukurnya saya masih bisa menemani mereka di laga final ini,” katanya.

Sedangkan menurut kapten SMAN 7 Banjarmasin, Jordi Wijaya kemenangan ini tentu Ia persembahkan kepada supporter mereka, Supermen yang sudah memberikan dukungan dan doanya. “Kami puas sekali berhasil kembali mengambil gelar juara dengan beberapa pemain baru yang ada,” ujarnya.
Disisi lain, menurut pelatih SMAN 1 Banjarbaru, Hapsara Wicaksono mengakui keunggulan Smada atas timnya. “Mereka unggul segala-galanya, sulit bagi kami menandingi mereka yang hanya mengadalkan tiga sampai empat pemain saja, semoga ini menjadi motivasi bagi mereka di kejuaraan selanjutnya,” pungkasnya.
Sedangkan menurut pelatih SMAN 1 Banjarmasin, Hujaifie Ia mengakui bahwa banyak kendala yang mereka alam karena pandemic Covid-19 ini. “Mulai persiapan kami yang hanya 25 persen dan pemain juga terlihat kelelahan sejak babak penyisihann dan berimbas di laga final ini,” ucapnya.(bir)