BANJARMASIN – Esports kini merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) yang digandrungi anak muda. Namun stigma negatif orangtua terkait esports yang dianggap hanya sekedar menghabiskan waktu bermain game, masih belum bisa sepenuhnya lepas, khususnya di Kalsel.
Karena itulah, Indonesia Esports Association (IESPA) Kalsel terus gencar menyosialisasikan terkait dampak positif menekuni esports, khususnya di sekolah-sekolah.

Ketua Harian IESPA Kalsel, Fredy Adam mengatakan bahwa pihaknya dipercaya sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi terkait esports.
“Saya kemarin dipercaya sebagai narasumber untuk sharing terkait Esport di SMK Negeri 1 Simpang Empat, semoga dengan adanya sosialisasi dan atlet esport Banua yang berprestasi sehingga esports bisa diterima oleh para guru, sekolah dan masyarakat luas,” tutur Fredy.
Fredy juga tidak menyangkal bahwa esports masih belum diterima baik secara sepenuhnya di Kalsel, terutama akibat dampak negatif kecanduan game.
“Kita ketahui ada dampak negatif dan juga positif dari game, tapi ketika kita bisa mengontrol pola asuh anak dan mengarahkannya dengan benar, Insya Allah bahaya negatif bisa kita minimalisir atau hilangkan,” ucapnya.
Fredy menyebut esport telah ditetapkan sebagai cabor prestasi di Indonesia. Namun, saat ini terdapat tugas berat yang harus dihadapi para atlet esport yang tersebar di seluruh kabupaten kota.
“Kendalanya sekarang harus menghadapi dari pola pikir para orangtua. Karena selama ini orangtua menganggap kalau nge-game menghabiskan waktu. Kita lagi gencar mensosialisasikan ke semua masyarakat kalau esport tidak seperti kecanduan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui esports sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia.
Pengakuan ini menandakan bahwa esports dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Selain itu, Esports turut dipertandingkan dalam olahraga masyarakat yang diinduki oleh IESPA serta dipertandingkan di tingkat nasional dalam ajang Fornas.(bir/by/ran)