BANJARMASIN – Atlet Esports Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Ade Rahmat Rienanda berambisi meraih medali emas di divisi FIFA dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel 2022. Optimisme pria yang biasa disapa Nanda ini pun cukup beralasan. Berbagai gelar bergengsi telah diraihnya, di antaranya juara ExG League Fifa22 dan medali emas Kejurprov 2021.
Nanda telah memiliki hobi bermain game konsol sejak umur 10 tahun. Pria kelahiran 4 Februari 1993 ini memilih untuk serius dalam bermain FIFA sejak 2019. “Motivasi saya adalah keluarga dan orang terdekat. Saya ingin membuktikan bahwa bisa menjadi yang terbaik di bidang FIFA CONSOLE, dan ingin seperti Rommy HW yang menjadi player ICONIC Kalsel,” ucapnya.

Kesuksesan tidak langsung datang kepada Nanda. Asam garam dan perjuangan untuk bisa meraih gelar juara tidaklah mudah. Bahkan Nanda sempat menggeluti game konsol lainnya, PES sebelum akhirnya menetapkan pilihan untuk fokus di game FIFA.
Walaupun tidak memiliki konsol sendiri, latihan rutin tetap dilakukannya setiap hari dengan dua metode. Membayangkan konsep pola bermain, dan mengaplikasikan konsep tersebut dalam permainan. “Kendala saya adalah tidak mempunyai PS4 pribadi untuk latihan. Saya harus menumpang berlatih setiap hari dengan cara mendatangi tempat orang lain. Bahkan sampai keluar kota,” ujarnya.
Selain itu, Nanda sempat kecewa saat masih membela Kota Banjarbaru di ajang Kejurprov 2021. Nanda menilai pencapaiannya meraih medali emas tidak mendapatkan apresiasi yang setimpal. Nanda pun memilih untuk pindah membela tanah kelahirannya, Kandangan, Kabupaten HSS. “Akhirnya Wakil Bupati HSS, Bapak Syamsuri Arsyad serta pihak KONI dan ESI HSS memberikan reward kepada saya dan dukungan luar biasa, hingga saya sekarang bersedia dan siap membuktikan meraih medali emas di Porprov nanti,” ujarnya.
Putra pasangan Demon Syafrudin dan (Alm) Masda Juliastari ini berharap bisa menjadi iconic player profesional untuk FIFA Console Kalsel. Selain itu, Nanda memiliki impian agar ESPORT khususnya FIFA Console diadakan turnamen besar dan rutin di Kalimantan. “Peluang kita sangat besar di nasional. Belum ada player FIFA Console mode kickoff (offline) yang benar-benar real di Indonesia. Baru mereka player profesional FIFA Console mode FUT(online). Makanya saya sangat berharap agar KONI Kalsel merespons, dan saya akan membuktikan layak di nasional,” pungkasnya.(bir/gr/dye)