BANJARMASIN – Tensi pertandingan pencak silat akan semakin tinggi. Ini setelah Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) mengeluarkan regulasi terbaru terkait pertandingan. PB IPSI kini gencar menyosialisasikan regulasi terbaru tersebut ke seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kalsel.
Di Kalsel, sosialisasi regulasi pertandingan pencak silat terbaru itu dikemas dalam agenda penataran pelatih dan wasit juri pencak silat Kalsel di Aula BPSDM Kalsel di Banjarbaru, 11-12 Maret lalu.
Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Kalsel menghadirkan Ketua Lembaga Wasit PB IPSI. Agenda ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengprov IPSI Kalsel, Runik Erwanto, mewakili Ketua Umum IPSI Kalsel, H Sahbirin Noor yang juga Gubernur Kalsel.
“Ketua Umum IPSI Kalsel berpesan agar para pesilat Kalsel terus bergerak meraih prestasi. Sehingga, bisa memberikan yang terbaik buat Kalsel terutama pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut,” sebut Runik.

Ketua Panitia Pelaksana pelatihan wasit dan juri pencak silat Kalsel, Agus Hidayatullah menuturkan ada 180 peserta yang mengikuti pelatihan ini.
“Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka mendapatkan ilmu dan wawasan terkait regulasi baru yang tidak hanya diterapkan secara nasional, tapi juga internasional,” sambungnya.
Dalam pelatihan tersebut, Pengprov IPSI Kalsel mendaulat personelnya yang telah mengantongi sertifikasi regulasi nasional terbaru sebagai penatar. Yakni, Tommy, Junaidi, Ali Mustofa, dan Hidayat.
“Diharapkan, lewat pelatihan ini para pelatih Kalsel bisa mencetak pesilat yang berkualitas dan mampu bersaing di level nasional maupun internasional. Sementara, untuk wasit juri diharapkan bisa semakin profesional dalam memimpin pertandingan,” sebutnya.
Tommy Firdaus, salah satu penatar menuturkan regulasi terbaru ini mengatur pertandingan pencak silat menjadi lebih ketat.
“Ada sejumlah perubahan dalam aturan terbaru ini. Antara lain, pesilat diperbolehkan melakukan tarikan tangan dan boleh melakukan counter attack saat teknik jatuhan. Dengan demikian, para pesilat dituntut lebih gesit supaya dapat poin. Ini otomatis membuat pertandingan pencak silat menjadi lebih sengit dan kompetitif,” tandasnya.(oza/by/ran)