BANJARMASIN – Atlet sepeda Kotabaru Kalsel Yunia Anggelly, kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan sepeda dunia.
Baru-baru ini, dara cantik berusia 17 tahun itu sukses meraih medali perak di kelas women junior Thailand MTB Cup 1 2023 yang berlangsung di Saklek, Phichit, Thailand.
Kejuaraan ini diikuti oleh pebalap sepeda kelas dunia dari Asia hingga Eropa.
Perempuan kelahiran Kotabaru 29 November 2005 ini sebelumnya pada tahun 2022 lalu juga sempat mengikuti kejuaraan dunia di Korea. Namun Yunia hanya mampu berada di posisi urutan kelima.
Tentu peningkatan hasil prestasi Yunia terbaru ini menjadi sebuah kebanggaan untuk Kabupaten Kotabaru khususnya Kalimantan Selatan.
Torehan ini tak lepas dari hasil latihan dan usaha Yunia yang memang sudah lama fokus menjalani pelatnas di Yogyakarta.
Yunia mengaku hanya akan berada di Kotabaru kurang lebih selama 10 hari saja untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) di SMAN 2 Kotabaru. “Saya pulang ke Kotabaru diberikan izin hanya untuk mengikuti UAS saja. Setelah itu akan kembali lagi ke Yogyakarta untuk pemusatan latihan lagi kalau tidak salah hari Kamis (16/3),” tuturnya.
Kembali melakukan pemusatan latihan pada pertengahan Maret nanti tentu membuat Yunia harus melewati Bulan Suci Ramadan jauh dari orangtua.
Hal tersebut tentu membuat ia agak sedikit bersedih, karena baru kali ini ia melewatkan bulan Ramadan jauh dari orang tua.
“Agak sedih, karena belum terbiasa dan baru pertama kali. Namun karena memang sudah kewajiban saya untuk mengikuti pelatnas untuk membels negara agar bisa mengharumkan nama daerah juga, jadi saya harus tetap fokus menjalaninya,” pungkasnya.
Meraih podium di posisi kedua di Thailand, Yunia mengaku sudah bersyukur, karena targetnya sudah tercapai.
“Targetnya kan minimal naik podium, lebih dari kejuaraan dunia di Korea kemarin,” akunya.
Untuk ke depannya, Yunia bakal menargetkan hasil yang lebih lagi dari yang ia dapatkan di kejuaraan sepeda dunia di Thailand.
“Harapannya bisa memberikan yang terbaik lagi untuk Indonesia khususnya Kalimantan Selatan. Semoga bisa berada di posisi 1,” katanya.
Pasalnya, masih banyak event-event kejuaraan tingkat dunia yang akan Yunia ikuti.
“Seperti Sea Games di Kamboja, ACC dan masih banyak lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Ayah daro Yunia, Sahdad mengatakan, Yunia baru kembali lagi sejak awal Januari 2023 lalu hingga berakhirnya kejuaraan di Thailand dan baru kembali pada Minggu.
“Sejak awal tahun sudah pemusatan latihan lagi. Ini pulang dapat izin juga hanya untuk ujian. Kendati demikian saya sangat bersyukur pelatnas mengijinkan dan akhirnya Yunia bisa kembali untuk mengikuti ujian,” bebernya.
Sahdad sebagai orang tua tentu mengetahui program latihan yang diikuti anaknya setiap hari.
Disampaikannya Yunia latihan kurang lebih 8 jam dalam sehari, 130 km sampai 150 km mengayuh sepeda tiap harinya.
Tentu torehan prestasi ini menjadi sebuah kebanggaan untuknya sebagai orangtua yang bisa mengharumkan nama Indonesia khususnya Kotabaru Kalsel.
Prestasi Yunia menurutnya juga tak lepas dari dukungan Pemda Kotabaru, KONI Kotabaru, dan SMAN 2 Kotabaru.
“Tanpa ada dukungan itu tentu tidak bisa Yunia ikut pelatnas, karena masih berstatus pelajar,” ungkapnya.
Dia mengatakan kendati mengikuti pelatnas, Yunia masih tetap mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas sekolah dengan sistem daring.(bir/by/ran)
