26.1 C
Banjarmasin
Saturday, 3 June 2023

Bila Terungkap, DP3A Bakal Dampingi dan Edukasi Pembuang Bayi

BANJARMASIN – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin angkat bicara terkait adanya kasus pembuangan bayi yang terjadi belum lama tadi.

“UPT kami sudah menindaklanjuti ke lapangan, bersama dengan jajaran Polresta Banjarmasin,” ucap Kepala DP3A Banjarmasin, Madyan, kemarin (30/3).

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

Madyan bilang ketika pelaku pembuangan bayi terungkap dan berhasil ditemukan, ia berharap juga dilakukan pendampingan dan edukasi terhadap orang tua bayi. “Saat ini, semua prosesnya masih ditangani oleh jajaran Polresta Banjarmasin,” ungkapnya, kemarin (30/3).

Apakah ada langkah antisipasi agar peristiwa serupa tak terulang lagi? Madyan bilang pihaknya secara periodik memberikan edukasi terhadap masyarakat. Khususnya calon pengantin. “Kami secara maraton di tiap pekannya, juga memberikan edukasi di lima kecamatan. Itu dilakukan setiap hari Selasa,” ujarnya.

“Edukasi yang kami berikan, bagaimana mewujudkan rumah tangga yang baik. Mengatasi permasalahan mental dan kesehatan dalam keluarga,” tekannya.

Baca Juga :  Maraknya Kasus Pembuangan Bayi di Banjarbaru, Begini Kata Akademisi

Tak habis sampai di situ, pelajar juga menjadi sasaran edukasi. Sosialisasi dilakukan langsung ke sekolah-sekolah secara massif.

Menurut Madyan, dari tahun ke tahun, khususnya di tahun 2019 hingga 2022, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung mengalami meningkat. Lantas, apa yang menjadi pemicu adanya peristiwa tersebut? Madyan mengatakan ada banyak hal. Bisa lantaran akibat adanya pergaulan bebas, faktor ekonomi, dan sebagainya. “Kami tak akan tinggal diam. Kami akan terus menggencarkan sosialisasi serta edukasi,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, warga yang tinggal di Gang Fajar Sidik, Jalan Ratu Zaleha dibuat geger dengan adanya penemuan bayi pada Rabu (29/3) tadi. Peristiwa itu terjadi menjelang waktu sahur. Bayi itu ditemukan di depan pintu dapur milik Umbran (62). Dapur tersebut persis berada di samping jalan gang.

Ceritanya, Umbran kaget mendengar tangisan bayi dari arah dapurnya. Ketika pintu dibuka, ia melihat ada sebuah kotak kardus tertutup. Umbran tak langsung membukanya. Ia lebih dulu mengetuk rumah tetangganya, membangunkan Bahruddin untuk sama-sama mengecek. “Kami takut sidik jari kami ada di kardus itu, makanya kami buka pakai gagang sapu. Ternyata benar ada bayi menangis. Kami keluarkan dan gendong, lalu dikasih minum susu,” tutur Bahruddin.

Baca Juga :  Terjadi Lagi, Kasus Buang Bayi di Banjarbaru

Saat ditemukan, bayi ini tak mengenakan baju atau popok. Hanya dibungkus selimut dan beralaskan selembar kain. “Untung orang tuanya membuang ke permukiman. Kalau ke tanah kosong atau tempat sampah, berbahaya sekali,” tambahnya.

Seusai ditemukan, bayi itu pun diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara. Dari hasil pemeriksaan, bayi itu memiliki berat 2,7 kilogram dan panjang 45 cm. Usianya diperkirakan sudah lewat 10 hari.

Saat ini, bayi masih dirawat di rumah sakit tersebut. Kasus penemuan bayi itu masih ditangani oleh jajaran Polresta Banjarmasin.(war/az/dye)

Maraknya Kasus Pembuangan Bayi di Banjarbaru, Begini Kata Akademisi

Fenomena pembuangan bayi yang belakangan ini marak terjadi di wilayah Kota Banjarbaru juga mendapat sorotan dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Varinia Pura Damaiyanti.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru