28.1 C
Banjarmasin
Tuesday, 6 June 2023

Amuntai Kebanjiran, Spanduk Larangan Berenang di Jalan Kota Dipasang

AMUNTAI – Sebagai langkah antisipasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Utara, memasang spanduk imbauan di sejumlah titik banjir di Kota Amuntai, Senin (20/3).

Tulisan spanduk tersebut ‘Mohon Pengertian Masyarakat untuk Tidak Berenang di Sepanjang Jalan Ini’.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

Spanduk tersebut terlihat kontras dengan warna sekitar agar menjadi pusat perhatian warga yang datang bermain air. Begitupun para anak-anak diminta untuk tidak berenang pada jalan utama, Pemkab HSU tersebut.

Sementara itu, Plt Kalak BPBD HSU, Moch Arifil mengatakan, imbauan dipasang sebagai antisipasi agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Seperti kesetrum ataupun tenggelam dan terbawa arus.

“Jadi orang tua harus ekstra mengawasi anak-anak agar tidak bermain air. Disamping bahaya juga berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit disebabkan bakteri maupun virus,” ujarnya.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Dugaan Mark up Pengadaan Tanah Samsat Amuntai Bisa Bertambah

Spanduk dipasang pada lokasi yang strategis dan terjadi luapan banjir. Seperti di Jalan Ahmad Yani depan Kantor Pemkab HSU dan Jalan Basuki Rahmat Kelurahan Murung Sari. Lokasi ini paling banyak dikunjungi anak-anak maupun dewasa untuk bermain air.

Saat ini, untuk debit air baik Sungai Tabalong, Negara, dan Sungai Balangan yang membelah Kota Amuntai, sudah ada penurunan, meski sedikit.

“Tiga sungai sudah mengalami penurunan meski belum signifikan,” ujar Plt Kalak BPBD HSU, kemarin.

Sementara hasil pemantauan EWS (Early Warning Sistem) lanjutnya, untuk penurunan debit air Sungai Tabalong sekitar 4 cm, sementara Sungai Balangan sekitar 3 cm.

Walaupun terjadi penurunan lanjutnya pada rekan media, masih banyak daerah terdapat banjir. Kondisi topografi HSU yang rendah, membuat daerah ini kerap banjir.

Baca Juga :  Bantu Korban Banjir, Bupati HST Minta Semua SKPD Saling Kolaborasi

“HSU banjir bukan karena hujan. Tapi kiriman air dari hulu sungai,” ungkapnya.

Sampai saat ini, hasil dari Pusdalops BPBD HSU, Senin (20/3), sembilan kecamatan terdampak. Desa dan kelurahan yang terdampak 188 rumah.

Sementara 16.383, kepala keluarga terdampak 19.965 dan 58.316 jiwa terdampak. Sedangkan ruas jalan yang terendam 13.908 meter, fasilitas pendidikan 131 buah, fasilitas umum 59 buah, fasilitas ibadah 54 buah dan fasilitas kesehatan 9 fasilitas.

Sementara itu, Rian bukan nama sebenarnya, mengatakan membawa anaknya bermain air dengan tetap mendampingi.

“Ya, tahu air mungkin kotor. Namun anak tetap ingin bermain-main air. Ramai jadi salah satu faktor anak-anak suka bermain air luapan banjir,” singkatnya. Diketahui saat ini, status HSU, masuk Tanggap Darurat, usai Siaga Darurat. (mar)

Ngeri! Tiga Hari Piton Bersarang di Atas Kelambu Seorang Janda

Kemarau panas seperti saat ini, membuat hewan melata seperti ular Piton atau Sanca Kembang, memilih bersembunyi di tempat yang lembab atau dingin. Nah, kejadian ngeri menakutkan dialami seorang janda bernama Helda (55) warga Desa Patarikan, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru