27.1 C
Banjarmasin
Thursday, 23 March 2023

Buntut Kematian 3 TKA Cina di Kotabaru, Kegiatan PT SDE Dihentikan

BANJARMASIN – PT Sumber Daya Energi (SDE), perusahaan tambang batu bara bawah tanah yang beroperasi di Kabupaten Kotabaru, untuk sementara dilarang beroperasi.

Sampai ada rekomendasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami sudah investigasi ke lapangan. Hasilnya nanti akan kami sampaikan ke Kementerian ESDM,” kata Inspektur Tambang wilayah Kalsel, Hendri kemarin (17/3).

Investigasi digelar menyusul tewasnya tiga tenaga kerja asing (TKA) Cina. Inisial mereka adalah Y (51), XT (42), dan LD (46).

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Ketiga WNA Tiongkok itu meregang nyawa pada Senin (13/3). Saat bekerja di terowongan tambang bawah tanah di Desa Magalau Hulu Kecamatan Kelumpang Barat Kabupaten Kotabaru.

Terutama tentang penyebab kematian, kapan hasil investigasi itu diumumkan ke publik?
Hendri menjanjikan paling lama satu pekan. “Jadi untuk sementara kegiatan operasionalnya dihentikan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pekerja Overpass Jalan Tambang Batubara Tertimbun Reruntuhan Tanah

PT SDE hanya bisa kembali beroperasi setelah mendapat izin Kementerian ESDM. “Hasil investigasi akan kami kirim ke pusat, kementerian nanti yang akan memberi rekomendasi. Jadi saya belum bisa menjawab,” tambah Hendri.

Dia mengungkap, PT SDE memiliki izin usaha pertambangan sejak 2014 lalu. Namun, hingga kini belum masuk tahap operasi produksi.

Kegiatan perusahaan memang baru dimulai sejak 2021. Pada tahun itu pun baru tahap pembangunan infrastrukturnya.

Baru pada 2022 kemarin, PT SDE mulai menggali terowongan. “Mereka belum operasi produksi. Baru tahap penggalian,” bebernya.

Hendri bercerita, pada Agustus 2022 lalu, ia sudah turun mengawasi perusahaan ini.
Senada dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel, ia menemukan, ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) PT SDE tidak memiliki pendamping atau karyawan lokal.

Baca Juga :  Girder Jembatan Jatuh Timpa Pekerja

“Kami melihat kelengkapannya ada. Tapi pendamping lokal tak ada, semua yang di bagian teknis adalah TKA,” bebernya.

Soal dugaan kematian akibat terpapar gas beracun, dia tak menampik. Sebab menambang batu bara di bawah tanah memang berisiko terpapar gas beracun.

“Risikonya memang itu, tapi saya tak ingin mendahului hasil investigasi. Tunggu saja,” pungkas Hendri.

Sementara itu, penyelidikan kasus ini telah diambil alih Polda Kalsel. Pada Rabu (15/3), Polda menurunkan tim gabungan ke Kotabaru.

Namun, sampai kemarin, ketiga jenazah WNA itu belum juga diautopsi. Masih menunggu keluarga atau perwakilan Kedutaan besar Cina datang ke Banjarmasin.

“Belum diautopsi, karena kedubes belum datang,” terang Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Moch Rifa’i kemarin. (mof/by/fud)

3 TKA Cina di Perusahaan Tambang Diduga Keracunan Gas, Autopsi Menunggu Kedubes

Tiga tenaga kerja asing (TKA) dari perusahaan tambang underground (bawah tanah) PT Sumber Daya Energi (SDE), ditemukan tewas di Desa Magalau Hulu Kecamatan Kelumpang Barat Kabupaten Kotabaru.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru