31.1 C
Banjarmasin
Saturday, 25 March 2023

Praktik Tangani King Kobra, Instruktur Sioux Ular Tewas Digigit

BANJARMASIN – Tim Animal Rescue Banjarmasin berduka. Seorang instruktur alias pawang ular di Yayasan Sioux Ular Indonesia atas nama Aji Rachmat Purwanto tutup usia di RSUD Ulin Banjarmasin, kemarin (14/2).

Dari informasi yang dihimpun, Aji meninggal dunia seusai digigit ular King Kobra. Persis ketika menggelar kegiatan Running Advance Training Muscle, Minggu (12/2) petang. Kegiatan itu digelar di Gedung Kwarcab Pramuka Banjarmasin, Jalan Anang Adenansi, Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Terhitung sejak tanggal 11 hingga 12 Februari, kegiatan itu diikuti sebanyak 70 relawan Sioux dari beberapa daerah di Kalsel dan Kalteng. Sebagian di antaranya relawan asal Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Balangan.

Khusus di Banjarmasin, diikuti komunitas penyelamat hewan yakni Animal Rescue Banjarmasin. Sekaligus tim pendukung sekaligus fasilitator kegiatan tersebut. Sedangkan dari Provinsi Kalteng, diikuti oleh relawan asal Sampit, Pangkalan Bun, dan Palangka Raya.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

“Peristiwa itu terjadi di hari kedua. Kami sangat terkejut, dan tidak menyangka itu akan terjadi,” ungkap Ketua Tim Animal Rescue Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko, kemarin.

Keterkejutannya lelaki yang menjabat sebagai medik veteriner di DKP3 Banjarmasin itu bukan tanpa alasan. Mengingat peristiwa itu tak pernah terjadi sebelumnya. Apalagi, di tengah-tengah pelaksanaan pelatihan penanganan ular berbisa.

Baca Juga :  Berburu Babi, Tertembak Senapan Sendiri: Korban Merupakan Purnawirawan Polri

“Mulanya pelatihan berjalan dengan lancar. Dimulai penyampaian materi, dilanjutkan dengan praktik pada Minggu (12/2) petang,” tuturnya. “Saat praktik, ular yang digunakan adalah King Kobra yang dibawa pihak pelaksana sendiri. Praktik pertama, berjalan dengan lancar. Saat praktik kedua, peristiwa gigitan ular terjadi,” tambahnya.

Annang mengatakan gigitan ular itu menancap di bagian punggung telapak tangan. Tak jauh dari ibu jari. “Kemungkinan dan ini hanya dari kacamata saya, ular itu menggigit karena stres. Menyebabkan sifat alaminya keluar,” ucapnya. Stres banyaknya peserta bergantian melakukan penanganan, juga ruang lingkup tempat pelatihan atau halaman yang sempit.

Ketika mendapatkan gigitan, almarhum langsung dibawa ke RSUD Ulin untuk mendapatkan penanganan. Sebelum dibawa ke RS, yang bersangkutan sempat diketahui mengalami muntah-muntah. Saat di ruang ICU, kondisinya diketahui sudah menurun.

Berbicara tentang penanganan, Annang bilang pihaknya sudah menyuntikkan satu dosis antibisa yang didapat dari Jakarta. Belum sempat disuntikkan dosis kedua, yang bersangkutan tak kunjung dapat diselamatkan. Lantaran kondisinya sudah sangat menurun, akibat dari proses inkubasi bisa yang sangat cepat. “Beliau wafat pada Selasa (14/2) dini hari. Pagi tadi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Yogyakarta,” jelasnya.

Baca Juga :  Setengah Jam Evakuasi Tawon Vespa

Annang bilang bahwa di Kalsel, antibisa yang tersedia hanya untuk ular berbisa yang umum. Bukan untuk King Kobra. “Buktinya, kami cari ke mana-mana tak ada. Yang kami dapatkan itu dari Jakarta. Itupun datang pada hari Senin (13/2) sekitar jam 6 sore,” ungkapnya. “Selama ini antibisa untuk King Kobra setahu saya ada dari Thailand. Yang beredar di Indonesia, bukan buatan Indonesia,” jelasnya.

Annang mengingatkan bahwa sejinak-jinaknya hewan berbisa, insting liarnya tetaplah ada. Tak peduli, seberapa lama hewan itu dipelihara.

Pembina Yayasan Sioux Ular Indonesia, Edwin Firdiansyah membenarkan peristiwa yang terjadi. Dalam keterang pers, pengurus yayasan, rekan-rekan muscle atau anggota Sioux, kolega, dan jejaring lainnya telah berusaha sekuat tenaga membantu dalam proses penanganan kondisi almarhum. Baik secara personal maupun organisasi melalui berbagai macam cara dan upaya. Setelah beberapa hari dirawat di ruang ICU didampingi oleh keluarga dan teman-teman organisasi, yang bersangkutan akhirnya wafat. (war/az/dye)

DPR RI Soroti Tewasnya 3 TKA Cina di Kotabaru

DPR RI menyoroti tewasnya tiga tenaga kerja asing (TKA) di tambang bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE) di Kabupaten Kotabaru.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru