BANJARMASIN – Praktik perjudian dengan omzet ratusan juta per hari di Jalan Belitung Darat, Kecamatan Banjarmasin Barat yang terungkap pada Minggu (12/3) tadi, menjadi sorotan DPRD Kota Banjarmasin.
Wakil Ketua I DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin mengatakan pihaknya meminta kepolisian benar-benar serius dalam mengungkap praktik perjudian tersebut sampai ke akarnya.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, aktivitas perjudian sabung ayam dan dadu di lokasi tersebut sudah lama berjalan. Namun, baru kali ini saja perjudian tersebut bisa terungkap.
“Kalau hal ini dikarenakan ada oknum polisi atau aparat hukum yang membekingi, saya minta oknum itu ditindak tegas,” kata Yamin saat ditemui di DPRD Kota Banjarmasin, Senin (13/3) siang.
Yamin menyebut aktivitas perjudian tersebut sudah sampai level mengganggu kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Apalagi lokasinya berada tepat di seberang sekolah negeri. Sangat miris kami mendengarnya. Khawatirnya hal ini juga berdampak pada siswa di sana,” tekannya.
Politisi Partai Gerindra itu meminta kegiatan negatif seperti ini harus segera dibumihanguskan dari Kota Seribu Sungai. “Jangan sampai ada cukong yang memanfaatkan power aparat hukum hanya demi melancarkan bisnis haram ini,” ungkapnya.
“Kalau dari hasil pengembangan memang ada bukti yang mengarah ke sana, sekali lagi saya minta oknum itu harus dihukum secara profesional. Soalnya tindakan itu sudah mencoreng nama baik institusi polri,” tegasnya.
Yamin mengapresiasi kinerja kepolisian dari Polda Kalsel yang berhasil mengungkap aktivitas rumah judi tersebut. Ia berharap agar pengungkapan kasus ini jangan berhenti di sini saja. Ia mendorong agar kepolisian juga terus memberantas penyakit masyarakat lainnya, seperti peredaran narkoba dan miras ilegal yang meresahkan masyarakat.
“Semboyan pengayom masyarakat yang dipakai polisi ini harus benar-benar dijalankan. Kami ingin aktivitas negatif seperti perjudian dan sebagainya harus dimusnahkan dari Kota Banjarmasin,” tukasnya.
Selain itu, Yamin juga mengajak masyarakat bisa bekerja sama dalam mengawasi aktivitas perjudian di rumah judi tersebut. Jika rumah judi tersebut kembali beroperasi, Yamin meminta masyarakat melaporkannya ke aparat kepolisian.
“Informasi dari masyarakat ini akan mempermudah kepolisian dalam membongkar kasus pelanggaran hukum yang terjadi,” yakinnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menggerebek sebuah rumah di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat, pada Minggu (12/3) sore. Diduga rumah itu telah lama menjadi arena judi. Bukan hanya untuk judi sabung ayam. Judi dadu juga ada. Puluhan orang lelaki dan perempuan digiring keluar dari rumah beton berwarna putih tersebut.
Rumah judi ini berseberangan dengan SMPN 5 dan SMAN 6 Banjarmasin. Terhimpit di tengah permukiman padat penduduk, selintas pandang dari luar tampak seperti rumah biasa. Namun di dalam, dari balik pagar, ternyata ada dua arena besar sabung ayam. Halaman parkirnya penuh oleh motor.
Pengunjung bahkan bisa membeli makanan dan minuman di warung yang telah disediakan. Omzetnya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Untuk menonton saja, pengunjung harus membayar Rp10 ribu, plus bayar parkir di dalam.
Kasubdit 3 Jatanras Direktorat Kriminal Umum Polda Kalsel, Kompol Reza Bramantya mengungkap penggerebekan ini digelar tim Resmob. Ada sekitar 80 orang yang diamankan.
Mereka masih diperiksa secara bergiliran. Begitu juga dengan pemilik tempatnya. Beberapa barang bukti yang disita dari lokasi kejadian seperti arena sabung ayam, uang tunai sekitar Rp100 juta. Polisi mencurigai tempat ini karena saban hari selalu ramai. Selain itu, kerap dikeluhkan masyarakat.
“Berapa lama sudah beroperasi, masih kami dalami. Kami sedang memeriksa sejumlah orang, termasuk pemilik dan pengelolanya. Yang pasti status mereka masih saksi,” ujarnya, mewakili Direktur Kriminal Umum Kombes Pol Hendri Budiman.(zkr/az/dye)
