BANJARBARU – Unggahan seorang pria viral di media sosial. Konten yang diunggah di tiktok ini bermuatan umpatan kepada instansi kepolisian, dalam hal ini mencatut nama Polres Banjarbaru.
Belakangan, diketahui jika pria ini bernama M Abdi. Ia merupakan warga Banjarmasin. Kuat diduga video ini dibuatnya beberapa hari terakhir.
Dalam video, Abdi menyebut jika anggota Polri dari Polres Banjarbaru termasuk Satresnarkoba Polres Banjarbaru sebagai perampok bahkan umpatan kasar seperti Anjing.
“Buat anggota polri dari Polresta Banjarbaru, dasar anjing, perampok. Kembalikan semua harta-harta ayah saya. Dasar anjing, perampok,” kata Abdi dalam video yang diunggah.
Di dalam unggahan ini juga diutarakan oleh Abdi bahwa penangkapan yang dilakukan oleh tim Satresnarkoba Polres Banjarbaru diluar SOP (Standar Operasional Prosedur).
Sontak, video viral tersebar. Tak hanya di ranah media sosial tiktok namun juga melebar sampai ke grup-grup Whatsapp dan akun-akun instagram.
Terkait ini, pihak Polres Banjarbaru segera memberikan klarifikasi. Kepolisian dipastikan sudah menemukan sosok yang merekam video tersebut.
Menurut Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harzah Kusumah melalui Kasi Humas, Kompol Tajuddin Noor, bahwa Abdi didiga kuat berstatus ODGJ atau Orang Dalam Gangguan Jiwa.
“Didapati (fakta) bahwa yang bersangkutan mengalami psikologi gangguan kejiwaan atau ODGJ (orang dalam gangguan kejiwaan),” kata Tajuddin.
Fakta ini urai Tajuddin diketahui usai pihaknya mendatangi kediaman Abdi. Yang mana, Abdi punya latar belakang pernah menjadi narapidana atas kasus narkotika dengan vonis lebih dari 5 tahun.
“Kita langsung menindaklanjuti hal tersebut, yang mana didapati fakta jika yang bersangkutan pernah masuk penjara atas perkara narkotika dengan BB sabu sebanyak satu paket berat bersih 0,13 gram,” kata Tajuddin.
Dilanjutnya, selama Abdi menjalani masa tahanan. Ia punya persoalan rumah tangga yang mana posisinya Abdi diceraikan oleh istrinya. Peristiwa ini dikatakan Tajuddin memengaruhi psikologisnya.
“Hal inilah yang memicu gangguan kejiwaannya dan dibuktikan lagi dengan SK (Surat Keterangan) dari Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang menyatakan yang bersangkutan pernah dirawat di bulan Agustus 2021,” katanya.
Lalu, menurut Tajuddin dapati fakta juga bahwa sampai Sabtu (11/3) kondisi psikologi dari Abdi masih mengalami gangguan kejiwaan. Baik dari berdasarkan surat dari Rumah Sakit ataupun dari pihak keluarga nya.
“Kita juga menerima informasi bahwa di daerah saudara Muhammad Abdi tinggal, yang bersangkutan sering mengamuk dan melakukan pengrusakan di sekitarnya,” katanya.
Kemudian, diketahui juga bahwa pihak keluarga Abdi turut membuat video klarifikasi sekaligus permintaan maaf terkait video viral tersebut.
“Saya menjelaskan apa yang diutarakan keponakan saya melalui video itu tidak benar adanya,” ucap Riswansyah, Paman dari Abdi dalam sebuah video. (rvn/yn/bin)
