PARINGIN – Setidaknya 202 rumah di Kabupaten Balangan terendam banjir, Minggu (12/3). Banjir terjadi karena luapan air Sungai Balangan yang tak mampu menampung lagi intensitas air hujan.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Balangan Kudratullah merincikan banjir terjadi di lima desa dan tiga kecamatan. Pertama Desa Tundi dan Desa Sikontan di Kecamatan Awayan, kemudian Desa Mihu dan Desa Pamurus yang berada di kecamatan Juai.
Selanjutnya Desa Tabuan di Kecamatan Halong. “Banjir terjadi karena luapan sungai Balangan. Ketinggian air bervariasi dari 10-50 cm,” ujarnya.
Saat berita ini ditulis senja kemarin hujan masih mengguyur kota Balangan. Ada kekhawatiran air sungai bisa tambah meluap. “Data tersebut merupakan data sementara kami, saat ini TRC BPBD masih bersiaga di lokasi,” tambahnya.

Selain merendam pekarangan dan rumah warga. Banjir juga merendam jalan di Desa Mihu, Desa Tabuan, Desa Pamurus dan Desa Sikontan.”Ratusan kepala keluarga terdampak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Sampai saat ini tim BPBD terus melakukan pendataan rumah yang terdampak. Serta pendataan kepala keluarga dan masyarakat yang terdampak.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah hilir dan berada di bantaran sungai untuk hati-hati. “Tetap waspada. Jaga barang-barang berharga dan utamakan keselamatan jiwa,” pungkasnya.
Warga Desa Mihu, Sarman mengatakan air sudah naik ke pekarangan rumah sejak pukul 08.00 Wita. Air berasal dari luapan Sungai Muara Galombang.
“Di desa ini ada 99 rumah terdampak. 90 kepala keluarga dan 200 jiwa. Dua tempat ibadah juga terendam. Kemudian banjir menggenangi jalan desa sepanjang 700 meter dengan kedalaman 50-80 cm,” pungkasnya. Dia berharap hujan segera reda agar banjir surut. (mal/ij/ran)