BANJARBARU – Kolam bekas galian C di wilayah Sungai Ulin Kota Banjarbaru memakan korban. Dua orang anak berusia kisaran 10 tahun harus meregang nyawa akibat tenggelam.
Dari informasi terhimpun, Kejadian ini sendiri diketahui pada Jumat (9/9) menjelang petang. Lokasi lubang yang sudah menjadi kolam ini berada di kawasan Jalan Sinar Baru RT 24, Kelurahan Sungai Ulin.

Korban yang tenggelam disebut merupakan warga di sekitar lubang. Inisialnya adalah N dan L. Keduanya sama-sama berusia 10 tahun. Diduga kuat, keduanya tenggelam gegara terjebak lumpur di bagian dasar kolam.
Menurut informasi dari relawan emergency yang melakukan proses evakuasi. Pihaknya pertama kali mendapat laporan ada orang tenggelam sekitar azan salat Asar berkumandang.
“Pas azan Asar kita dapat informasi dan langsung segera ke lokasi. Di lokasi sudah banyak warga berkumpul ketika kami datang,” kata Udin, relawan dari Jon Fire Rescue Banjarbaru.
Selama proses evakuasi, setidaknya katanya diperlukan waktu kurang lebih 20 menit. Evakuasi juga dibantu warga sekitar, terutama yang pemukimannya berada dekat lokasi lubang.
“Bahkan yang menyelam dan membawa jenazahnya dari dasar galian tadi langsung dari warga. Prosesnya secara manual dan peralatan seadanya, tanpa alat selam dan oksigen, penyelam hanya diikat dengan tali,” ceritanya.
Kedua jenazah kata Udin dievakuasi dengan interval waktu yang cukup berdekatan. Yang mana, titik lokasi jenazah di dasar kolam sudah diketahui lantaran ada beberapa rekan korban yang juga berada di lokasi.
“Kolamnya itu kedalamannya sekitar 5 meter. Jarak evakuasi antara dua jenazah sekitar 5 menit. Saat dievakuasi, memang keduanya sudah tak bernyawa. Kondisinya mengenakan celana dan baju,” ceritanya.
Informasi lainnya, Udin menceritakan jika semula anak-anak yang berenang di kolam tersebut berjumlah lima orang. “Dua yang tenggelam, dan tiga lainnya selamat, ketiga anak inilah yang memberi tahu warga.”
Fakta lainnya, menurut pengakuan Udin dan sejumlah relawan. Bahwa di kolam yang sama juga pernah terjadi kejadian serupa. Yang mana seingatnya insiden itu terjadi tiga tahun lalu.
“Saat itu satu anak-anak juga meninggal dunia karena tenggelam. Jadi sekarang ini sudah tiga korban di kolam yang sama. Padahal kata warga setelah kejadian tiga tahun lalu, anak-anak sudah dilarang bermain di daerah sana,” paparnya.
Terkait kronologi, pihak relawan katanya tak begitu mengetahui. Ia pun menyarankan agar mengonfirmasinya kepada pihak kepolisian untuk keterangan resminya.
“Yang kita tahu tadi kalau dari keterangan orang tua kalau anak-anak ini sudah pamit mau berenang selepas tengah hari,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga kemarin (9/9) petang, pihak kepolisian belum merilis kronologis kejadian. Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Tajuddin Noor juga ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapannya. (rvn/ij/bin)