PELAIHARI – Gudang karet milik PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) di Desa Liang Anggang Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut ambruk, kemarin (9/3) siang.
Akibatnya delapan karyawan tertimbun reruntuhan bangunan dan bahan baku karet yang sedang diolah.
Bangunan berkonstruksi baja yang dibangun pada tahun 2013 itu diduga roboh karena besi penyangganya sudah keropos. Dugaannya, akibat terus-menerus terpapar gas karet.
Salah seorang karyawan, Wawan menuturkan, pada jam istirahat makan siang dirinya sedang rehat di luar gudang. Tiba-tiba saja terdengar dentuman keras dari arah pabrik.

“Ternyata gudang karet itu sudah ambruk,” ungkapnya. Wawan pun langsung melapor untuk mencari pertolongan.
Tak lama, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD, SAR, dan relawan berdatangan ke lokasi.
Proses evakuasi dimulai. Beberapa jam kemudian, seluruh karyawan yang tertimbun berhasil dikeluarkan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, Al Amrad mengaku menerima informasi kejadian pada pukul 12.50 WITA.
“Seluruh korban berjumlah delapan orang. Tujuh orang luka-luka dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan satu orang lagi meninggal dunia di lokasi,” sebutnya.
Dirincikannya, korban luka atas nama Muhammad Abdullah, Nunci, Muhammad Kariadi, Eko Arisandi, Dian dan Mahdiannoor. Mereka adalah warga Desa Liang Anggang. “Kemudian Arjuni warga Desa Sungai Jelai,” sebut Al Amrad
Untuk korban tewas atas nama Muhammad Yunus asal Desa Liang Anggang. Jenazah korban dievakuasi 16.50 WITA, empat jam setelah insiden. “Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk autopsi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Liang Anggang, Sukirman mengatakan, mengutip data perusahaan, total karyawan pabrik ini berjumlah 136 orang. Syukur hanya delapan orang yang terperangkap.
“Saat musibah, kebanyakan sedang beristirahat di luar,” ujarnya.
Setahunya, gudang pabrik karet itu dibangun di atas tanah padat dengan pondasi kurang lebih 60 sentimeter, ditopang tiang besi-besi berukuran besar.
Kapolsek Bati-Bati, Iptu Samsudi menceritakan, korban tewas ditemukan dalam keadaan tertelungkup di antara tumpukan karet.
Ditanya penyebab kematiannya, ia mengaku belum bisa memastikan, polisi masih menunggu hasil autopsi.
“Untuk penyebab runtuhnya gudang itu, kami masih menunggu hasil penyelidikan tim laboratorium forensik. Saat ini lokasi sudah dikasih police line,” pungkasnya. (sal/gr/fud)