BANJARMASIN – Keluhan warga akhirnya terjawab mengenai kondisi Jembatan Tembus Mantuil, atau biasa disebut Jembatan Al-Inayah. Satu-satunya jembatan tersisa dengan konstruksi kayu ulin itu akan dibangun dengan konstruksi baru oleh Pemko Banjarmasin pada tahun ini.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi meminta pembangunan jembatan itu wajib dilaksanakan di tahun ini juga. “Jembatan Al-Inayah ini menjadi akses utama Jalan Tembus Mantuil,” ungkapnya usai menghadiri Musrenbang di aula Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (8/2) siang.
Ia menyebut warga sudah lama menginginkan agar jembatan itu direhab dengan konstruksi yang lebih kokoh lagi. “Jembatan ini sangat prioritas bagi kami di Banjarmasin Selatan. Jika dibiarkan terus seperti ini, tentu lama kelamaan konstruksi ulinnya akan rusak,” ucapnya. “Kalau rusak bisa dipastikan seluruh aktivitas warga akan kacau, karena jembatan ini satu-satunya akses yang memudahkan warga di lima kelurahan,” tegasnya.
Dari pantauan Radar Banjarmasin di lapangan, jembatan ini memang sangat ramai dilintasi warga. Abdul yang bekerja di sekitar jembatan itu menceritakan setiap pagi maupun sore, Jalan Tembus Mantuil ini selalu sesak dengan kendaraan bermotor. Baik roda dua maupun roda empat. “Pokoknya setiap jam sibuk jalan ini pasti macet. Apalagi kalau ada truk berselisihan, dipastikan macet walaupun tidak di jam sibuk,” bebernya.

Konstruksi jembatan dari kayu ulin ini sering membuat pengendara kecelakaan. Apalagi ketika lantai jembatan itu basah setelah diguyur hujan. “Sudah tak terhitung lagi. Makanya kami sangat senang kalau ada rencana untuk membangun ulang jembatan ini,” tutur pria berusia 57 tahun itu.
Afrizal mendesak pemko agar rencana pembangunan jembatan dengan anggaran sekitar Rp16 miliar tersebut harus terealisasi. “Mudah-mudahan tidak ada halangan. Juni, program pembangunan jembatan ini akan mulai dilaksanakan. Supaya di akhir tahun, sudah bisa diakses dan dinikmati masyarakat,” harapnya.
Kabid Jalan dan Jembatan dari Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Deddy Hamdani mengatakan pihaknya baru menyelesaikan tahapan pembebasan lahan untuk menunjang pembangunan jembatan tersebut. “Ada 13 persil lahan dan bangunan di sebelah kiri jalan (berseberangan dengan Musala Al-Inayah, red) yang dibebaskan dengan anggaran sekitar Rp20 miliar,” ujarnya.
Awalnya lahan yang hendak dibebaskan itu tidak hanya 13 persil saja. Sampai ke pertigaan Rumah Sakit Sultan Suriansyah. Supaya akses jalan di sana lebar. “Namun karena proses belum beres, terpaksa kami prioritaskan yang bersinggungan langsung dengan konstruksi jembatan dulu. Baru nanti sisanya di tahap selanjutnya,” bebernya.
Ia menyebut, jika tidak ada kendala kontrak pengerjaan fisik akan dimulai pada April atau Mei mendatang. “Yang pasti sudah masuk SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan). Lelangnya nanti di bulan Maret,” terangnya.
Rancangan yang akan dibangun nantinya seperti Jembatan Sulawesi. Jembatan kembar dengan konstruksi beton. “Target penyelesaiannya tetap di bulan Desember, karena hanya satu tahun anggaran saja,” tuntasnya.(zkr/az/dye)