BANJARMASIN – Sebagian dinding dan lantai bangunan rumah kos 22 pintu ambruk pada Selasa (7/3) dini hari. Lokasi kos dua lantai itu berada di Kompleks Madani 2, RT 30 RW 31. Di Jalan Sultan Adam, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Peristiwa itu sontak membuat geger warga sekitar. Salah satunya, Kartini. “Bunyinya seperti ada gempa. Bergetar juga,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, ada belasan kamar yang terisi. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pemilik kos tinggal di Surabaya.
Salah seorang penghuni kos, M Arka Fazri menuturkan sebelum peristiwa itu terjadi, bersama rekan satu kos sebenarnya sudah mendengar bunyi retakan. “Bunyinya sudah terdengar sejak dua hari yang lalu. Lalu, saya merasa di bawah lantai seperti ada yang terangkat naik,” ucapnya, kemarin (7/3).

Arka juga melihat banyak retakan di dinding bangunan tersebut. Ia baru menempati bangunan rumah kos itu selama sebulan terakhir bersama enam temannya. Mereka berasal dari Kabupaten Tapin. Di Banjarmasin, ia dan teman-temannya itu sedang melakukan praktik kerja lapangan alias magang.
“Sebenarnya kami berencana mau pindah kos. Tapi, tidak sempat,” ungkapnya.
Arka bersyukur saat peristiwa terjadi masih ada teman-temannya yang bergadang. Langsung membangunkan penghuni kos yang masih tidur. “Saat itu teman-teman merasa bangunan sudah bergoyang-goyang, dan mendengar bunyi retakan,” ujarnya.
“Ketika saya bangun, saya langsung mengemas barang-barang dan keluar dari kos,” tambah pemuda 16 tahun itu.
Benar saja, berselang belasan menit dari bunyi retakan, sebagian bangunan dua lantai itu pun ambruk. Mulai dari bagian tengah hingga bangunan bagian belakang. “Alhamdulillah barang-barang berharga sudah bisa dikeluarkan. Tapi, ada beberapa barang penting punya teman saya yang masih tertinggal di dalam karena pulang kampung,” tambahnya.
Apa penyebab ambruknya sebagian bangunan dua lantai itu? Dugaan sementara lantaran pondasi kayu yang berada di bawah bangunan itu berukuran kecil. Hal itu diketahui dari hasil observasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin, kemarin (7/3) siang. “Pondasi kayunya agak kecil. Sedangkan bangunan ini dua lantai atau dua tingkat.
Tidak memungkinkan menyangga beban bangunan beton di atasnya,” ungkap Pelaksana Kegiatan di DPKP Banjarmasin, Ramadan.

Hasil observasi, dari total 22 kamar, setidaknya ada 12 kamar yang terdampak. Paling parah di bagian sebelah kiri bangunan tersebut. “Ambruknya sebesar 80 persen,” tambah Ramadan.
Berhubung membahayakan bangunan lain di sampingnya, jajaran DPKP Banjarmasin meminta pemilik bangunan agar segera membongkar bangunan yang ambruk itu. “Kami juga mengimbau agar jangan ada warga yang masuk ke lokasi. Apabila ada getaran, kondisinya cukup membahayakan,” pesannya.
Hingga kemarin (7/3) siang, DPKP Banjarmasin masih membantu evakuasi barang-barang milik penghuni kos yang terjebak di dalam bangunan tersebut.(war/az/dye)