BANJARMASIN – Duka mendalam dirasakan para keluarga korban kebakaran 4 rumah yang terjadi di Jalan Alalak Utara Gang Hj Ardiah 2 RT 11 Kelurahan Alalak Utara Banjarmasin Utara, Selasa (7/2) dini hari. Apalagi salah satu penghuninya tewas terpanggang.
Keluarga tak menyadari jika Ahmad Jarkasi (80) terkurung di dalam rumah. Relawan damkar menemukan pensiunan staf Kelurahan Alalak Utara itu di puing kebakaran dalam posisi tertelungkup.
Tak ada yang mengetahui dari mana asal api. Warga semua terlelap. Kaget melihat api sudah menjadi-jadi di rumah para korban. Dari empat rumah, dua hanya menyisakan puing. Sisanya rusak separuh. Tiga pemilik rumah punya hubungan keluarga yaitu paman dan dua keponakan.
Jarkasi tinggal bersama istrinya. Kondisi almarhum telah sakit-sakitan karena uzur.
Keponakannya, Norhayati (29) menjadi orang pertama yang mengetahui kebakaran. Wanita dua anak ini terbangun karena kebelet buang air kecil. Ia kaget ada cahaya merah dari samping rumahnya. “Saya buka gorden, terlihat kobaran api menjadi-jadi. Api sudah naik ke atap, dan menjalar bagian ujung atap rumah saya,” cerita Yati.

Rumah Jarkasi bersebelahan dengan Yati. Berjarak 1,5 meter saja. “Saya teriak minta tolong. Lekas saya membangunkan suami dan anak, serta ibu. Keluarga yang lain juga terbangun. Ibu saya juga sakit-sakitan karena sudah tua. Anak dan kakak saya yang mengangkatnya, memindah ke tempat aman. Kami keluar badan saja. Harta tak bisa diselamatkan lagi,” ungkap Yati.
Usai mengamankan diri, Yati bersama keluarga melihat istri Jarkasi bernama Hj Zahrah (75) di luar rumah sambil memegang ember kecil menuju arah ke dalam gang. “Melihat julak Zahrah, saya kira julak Jarkasi juga sudah keluar. Setelah itu api semakin hebat berkobar,” ucapnya.
Zahrah berhasil keluar melalui pintu samping. Ia tidur di kamar bagian depan sebelah kiri, dekat jembatan menuju rumah anaknya yang persis di belakang rumahnya. “Cerita julak Zahrah, saat terbangun api sudah mengepung rumahnya. Lalu membangunkan julak Jarkasi. Lalu menyahut, kamu saja duluan keluar,” cerita Ida, keponakan korban.
Menurut Ida, pamannya pernah terserang stroke. Jadi agak pelan berjalan. “Memang mereka berdua saja menempati rumah itu. Tapi, di belakangnya rumah anak juga. Kami di sini satu keluarga semua. Kalau julak Jarkasi saudara ibu saya,” tambah Ida.
Jarkasi dikebumikan bada Zuhur di alkah keluarga, tak jauh dari rumahnya. Jasadnya usai ditemukan oleh keluarga langsung dibawa ke rumah anaknya di belakang. “Langsung dibawa ke rumah anaknya untuk segera dimakamkan,” sambung Ida.
Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara, Iptu Sudirno mengatakan bahwa hasil pemeriksaan belum bisa disimpulkan. Namun dari beberapa saksi yang dimintai keterangan, asal api berasal dari bagian plafon. “Ada dugaan asal api karena arus pendek listrik,” terang Sudirno.(lan/az/dye)