BARABAI – Kematian Rika Safitri (20) di gubuk hutan Hangkingkin, Hulu Sungai Tengah (HST), menyisakan misteri. Gadis asal Patarikan, Kecamatan Benjang, Hulu Sungai Utara (HSU), ditemukan tak bernyawa dengan kondisi memprihatinkan.
Kepalanya terdapat bekas ceceran darah yang sudah dikerumuni serangga. Tak hanya itu, celana yang dikenakan juga nampak sobek sehingga membuat bagian paha terlihat.

Alumnus SMKN 2 Amuntai itu dilaporkan sudah hilang selama dua hari. Sebelum dinyatakan hilang, Rika pamit kepada keluarga pergi ke Barabai. Dia ingin bertemu laki-laki berinisial SD untuk mengembalikan smartphone yang telah dibelinya.
Dugaan sementara kematiannya karena dibunuh. Namun untuk memastikan hal ini, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan. Jasad Rika sudah diautopsi. Aparat masih menunggu hasilnya.
Lalu siapa pria berinisial SD itu? “Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi. Informasi lainnya masih dalam tahap penyidikan,” kata Kasubsi PIDM Polres HST, Aipda M Husaini, Senin (4/4). Sampai berita ini ditulis, pihak kepolisian belum menentukan satu tersangka pun.
Sebelumnya dikabarkan penemuan mayat misterius di gubuk. Jasad Rika ditemukan warga jelang berbuka puasa. Lokasi penemuan cukup jauh dari permukiman setempat. Atau, di tengah hutan Hangkingkin.
Dari ciri-cirinya, polisi mengonfirmasi jika itu adalah Rika Safitri. Termasuk ciri spesifik yakni sebuah cincin di jari manis korban. Korban diketahui aktif kuliah di STIPER Amuntai dan ikut dalam Resimen Mahasiswa.
Mengenai barang-barang korban, polisi hanya menemukan sepasang sepatu sport putih, selembar jaket hitam, dan selembar celana panjang warna hijau. “Sementara itu dulu,” ujar Aipda Husaini. (mal)