PARINGIN – Setelah ditabrak truk yang melaju dari arah Amuntai-Banjarmasin pada Selasa (3/1) petang kemarin, evakuasi terhadap portal Jembatan Paringin baru dilakukan Rabu (4/1) pagi.
Evakuasi portal yang terseret hampir sepuluh meter dari fondasi awalnya dan menutupi seluruh badan jembatan Paringin tersebut, menggunakan alat berat dari Dinas PU Kabupaten Balangan.
“Portal yang keseluruhannya dari besi yang berukuran besar ini sangat berat, jad harus pakai alat berat,” ujar Kabid LLAJ Dishub Kabupaten Balangan, Rahmadi, yang memimpin evakuasi.
Insiden tertabraknya portal Jembatan Paringin ini sendiri kalau dihitung selama tahun 2022 lalu hingga sekarang, tidak kurang dari lima kali.
Sikap sopir pengemudi angkutan yang menabrak portal bervariasi, ada yang enggan untuk bertanggung jawab, dan ada yang langsung kabur. Untuk insiden kemarin sendiri, sopir sempat diamankan petugas kepolisian.
Kasat Lantas Polres Balangan, Iptu Tatak Kusdaryono saat dikonfirmasi membenarkan bahwa sudah dilakukan pengamanan kepada sopir tersebut. Namun dia belum bisa memberikan keterangan terkait tindakan apa yang diambil terhadap sopir.
“Akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk tindakan lebih lanjut,” singkatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari pengakuan sopir truk dengan Nopol DA 8462 FC tersebut kepada warga, dia tidak tahu kalau Jembatan Paringin diportal untuk angkutan besar.
“Tidak tahu sama sekali, katanya. Terlebih saat insiden terjadi, cuaca sedang hujan lebat disertai angin kencang. Sehingga penglihatan terbatas,” ujar Anang, warga yang sempat berbicara dengan sopir sebelum dibawa ke kantor polisi terdekat oleh petugas.
Dari informasi, si sopir tidak mengalami luka serius. Hanya sempat terkena hantaman setir di bagian dada.
Akibat hantaman truk itu sendiri, kedua tiang portal tercabut dari fondasinya yang sudah dicor semen sedalam sekitar satu meter. Truk yang diduga melintas dengan kecepatan cukup tinggi itu, menyeret portal setinggi 2,5 meter itu sekitar sepuluh meter dari posisi awalnya. (why)
