28.1 C
Banjarmasin
Saturday, 25 March 2023

Menggenang Dekat Jalan Tambang, Warga: Perusahaan Tak Mau Disalahkan

RANTAU – Zainudin warga Desa Miawa Kecamatan Piani, terpaksa menghentikan sepeda motornya. Ia tidak berani melaju melewati genangan air di ruas jalan Rantau-Miawa tepatnya di Desa Bitahan Baru Kecamatan Lokpaikat, di lokasi genangan air yang merambat ke jalan.

“Knalpot sepeda motor saya rendah, jadi takut mogok kalau memaksakan untuk jalan,” ucapnya, Rabu (1/3) kepada Radar Banjarmasin saat santai di jalan dekat genangan air.

Kepala Desa Baramban, Rustam Nawawi mengatakan lokasi genangan di Desa Bitahan Baru Kecamatan Lokpaikat mengatakan bahkan banyak anak-anak sekolah tidak bisa pulang. “Baru malam mereka bisa pulang,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua APDESI Kabupaten Tapin.

Ditegaskan Rustam Nawawi, ia sudah mengkonfirmasi pihak perusahaan, karena jalan tersebut dekat dengan lubang tambang, tetapi mereka tak mau disalahkan. “Sebenarnya kita menghendaki jangan saling lempar, tapi bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya, agar tidak berlanjut genangan air itu,” kehendaknya.

Baca Juga :  Mau Ikut Pertandingan Futsal ini? Syaratnya Setor Sampah Plastik 20 Kilo
010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Lokasi jalan yang tergenang memang dekat dengan area pertambangan. Setidaknya, ada tiga perusahaan yang terpantau: PT ATS (Anugerah Tujuh Sejati), kemudian PT EBL (Energi Batubara Lestari) dan PT BRE (Bhumi Rantau Energi).

Humas PT EBL M Husin Haikal saat didatangi kekantornya, mengaku lubang tambang yang berada sebelah kanan jalan dari arah Rantau memang milik mereka, namun sekarang sudah tidak beraktivitas lagi.

“Sebenarnya kita sudah berupaya semaksimal mungkin, agar tidak terjadi dampak lingkungan. Tetapi pada akhirnya ada genangan air, kita menduga karena ada penyumbatan gorong-gorong,” akunya.

Memang awalnya tidak ada gorong-gorong, tetapi ada pembukaan jalan dari perusahaan yakni PT ATS, di tempat yang seharusnya jadi saluran air. “Untuk kejadian ini kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga untuk bisa melintas. Dari pukul Selasa (28/2) sekitar pukul 20.00 Wita sampai Rabu (1/3) sekitar pukul 04.00 Wita, kita stanby memastikan pengendara di sana bisa lewat,” bebernya.

Baca Juga :  Hutan Lindung Liang Anggang Dikapling

Bergeser ke kantor PT BRE, perwakilannya Eko Rusdiono mengatakan bahwa tak berbeda dengan penjelasan PT EBL, pihaknya berupaya membantu agar pengendara bisa lewat.
“Bahkan kita sampai menurunkan alat,” ucapnya.

Sementara Humas PT ATS, Hendri saat ingin dikonfirmasi dihubungi via WhatsApp tidak merespons.

Dari Pusdalops BPBD Tapin dalam rilisannya, Selasa (28/2) malam, genangan air di sana setinggi 50 cm. Sehingga tidak bisa dilewati roda dua

Anggota BPBD bersama TNI dan Polri beserta relawan dibantu pihak perusahaan sudah turun ke lokasi untuk membantu warga yang ingin melintas menuju Kecamatan Piani menggunakan perahu dan mobil. (dly/ij/ran)

Tambang, Masih Mendominasi Investasi Kalsel

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel mencatat, sepanjang 2022 kemarin, nilai investasi yang masuk ke provinsi ini mencapai Rp15,29 triliun.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru