Usianya bahkan lebih tua dari republik ini. Norsehat Syukur Dacil adalah calon haji tertua asal Kalsel. Namun, kondisi kesehatannya tak lagi memungkinkan untuk berangkat.
Oleh: M FADLAN ZAKIRI, Banjarbaru
NENEK berumur 99 tahun itu tinggal di sebuah gang kecil dekat Pasar Sejumput, Cempaka, Kota Banjarbaru.

Rumahnya besar, dibangun dari kayu ulin. Di sampingnya, ada rumah dengan warung jajanan yang dihuni anak Norsehat, Hakikatul Qoyyimah.
Penulis sempat kesulitan melacak keberadaan perempuan kelahiran 1 Januari 1924 itu.
Dalam data Kementerian Agama, tertera alamat Cempaka Kertak Baru RT 22 RW 06. Setelah bertanya ke sana kemari, ternyata Norsehat tinggal di RW 08.
“Nenek Norsehat yang calon haji itu kan? Beliau di sini,” kata seorang pria yang baru pulang salat Jumat dari Masjid Jami Darul Falah.
Diceritakannya, dua tahun lalu, Norsehat diserang stroke. Sejak itu ia hanya bisa berbaring di dalam kamar. “Bicara pun sulit,” ujarnya.
Setelah mengenalkan diri, Hakikatul mengajak Radar Banjarmasin masuk ke dalam. Di kamar paling ujung, tampak Norsehat terbaring lemah.
“Mama sudah dua tahun begini. Hanya bisa berbaring dan makan. Sudah tak bisa bicara lagi,” kata perempuan 50 tahun itu.
Mulai dari makan, salat, bahkan mandi, semuanya dilakukan di dalam kamar tidurnya. “Mau bagaimana lagi, mama sakit, jadi tidak bisa berangkat haji,” tambahnya.