Rumahnya mudah dicari. Di tembok depan ada mural wajah Iwan Fals. Itulah rumah Mas Mul, nama tenar dari Mulyani, seniman kebanggaan Tamban.
Oleh: MAULANA, Marabahan
MULYANI, 45 tahun, tinggal di Desa Purwosari Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala.
Rumahnya persis di depan Jembatan Km 6. Di terasnya ada warung kopi dan gorengan yang dijaga istrinya.

Dibilang mudah dicari sekalipun, sejujurnya, penulis sendiri sempat tersesat.
“Sengaja bikin mural itu karena saya memang ngefans sama Iwan Fals. Semua orang di desa ini tahu soal mural ini,” ujarnya membuka percakapan, Kamis (1/6) siang.
Di Tamban, Mas Mul ini orang tenar. Dia seorang perupa yang menekuni seni lukis dan seni ukir.
Dia juga pintar memasak. Sebab di masa lalu ia pernah bekerja sebagai asisten chef di sebuah perusahaan minyak.
Bakat seni Mul sudah terlihat sejak kelas 3 SD. Berawal dari hobi mencoret-coret dinding rumah.
“Dulu kan tak ada cat warna-warni. Kebanyakan rumah di kampung ya warna kapur atau putih. Saya suka mencoreti, bikin kartun atau gambar wayang,” kisahnya.
Orang tuanya kerap jengkel dan ngomel. Toh mereka akhirnya menyerah dan membelikannya papan tulis. “Dibelikan kapur tulis warna juga. Saya senang, jadi makin tersalur,” imbuhnya.
Mul kecil kerap menjuarai lomba melukis antarsekolah di kecamatannya. Hingga ia dikirim untuk mengikuti pembinaan dan karantina di pusat kabupaten.
Sayang, dua hari sebelum keberangkatan, ia malah jatuh sakit. “Badan meriang, batuk dan pilek. Andaikan waktu itu jadi, mungkin nasib saya akan lebih baik,” kenangnya.
Untungnya, Mul tetap mengasah kemampuan melukisnya. Di SMP dan SMA, ia masih sering ikut lomba-lomba.
Sesekali diajak ikut pameran. “Betapa senangnya saya. Tiga dari enam lukisan yang saya bawa laku. Saya dapat uang,” serunya.
Lulus SMA, tahun 2000, Mul merantau ke provinsi tetangga. Oleh perusahaan tempatnya bekerja, Mul ditempatkan di sebuah kapal.