Kota Banjarbaru baru saja meraih penghargaan Adipura kelimanya. Namun, dibalik itu tentu ada peran dan dedikasi petugas kebersihan di lapangan
Oleh: MUHAMMAD RIFANI, Banjarbaru
Dari suaranya, Agus tampak girang. Padahal ia tengah menyetir truk angkutan sampah di wilayah Landasan Ulin Banjarbaru. Ia turut senang, Kota Banjarbaru berhasil menyabet penghargaan Adipura kelimanya.
Ya, Agus adalah salah satu dari ratusan petugas kebersihan di Kota Banjarbaru. Ia sudah bekerja sebagai petugas lapangan selama lebih satu dekade di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru.

Secara porsi pekerjaan, Agus bertanggungjawab membersihkan sampah di wilayah Kota Banjarbaru. Ia juga ikut mengangkut sampah dengan armada truk pengangkut.
“Ya senang dan puas lah. Artinya kerja keras kita di lapangan bisa diberikan penghargaan,” kata pria berusia 32 tahun ini ketika dihubungi Radar Banjarmasin.
Bagi Agus dan kawan-kawan, penghargaan Adipura memang tak memuat nama mereka di piagamnya. Namun, mereka tetap bangga. Baik sebagai petugas ataupun warga Banjarbaru.
Suka dan duka kata Agus sudah kenyang mereka alami selama bekerja di lapangan. “Ya banyak lah ceritanya, tapi bagi saya bekerja seperti ini harus dengan hati.”
Meski demikian, di momen penghargaan Adipura ini ia sendiri berharap dan berpesan agar masyarakat bisa kooperatif. Terutama untuk menjaga kebersihan Kota Banjarbaru dari sampah liar.
Sebab untuk sampah di TPS kata Agus dapat dipastikannya bakal diangkut petugas. “Kadang kan yang banyak sampah liar ini, ada di jalan, sungai, taman.”
Di momen tertentu ketika berita adanya sampah liar tersebar. Di situ Agus dan kawan-kawan kadang merasa sedih. “Ya seakan-akan kita tak bekerja gitu, padahal itu adalah sampah liar.”
Menurutnya, apa susahnya untuk tak membuang sampah sembarangan. Kalaupun tak membuang, minimal katanya masyarakat yang berada di lokasi bisa memungut dan memindahkannya ke tempat sampah.
“Kita bukannya dan tak mau juga menyalahkan masyarakat. Cuman bagaimana ya, seakan-akan kalau ada sampah liar itu salahnya di kita. Padahal kita sudah berupaya keras, bahkan sampai lembur,” katanya.
Namun ia menyadari jika semakin kesini perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan tersebut sudah mulai berkurang.
“Masih ada memang, cuman ya syukurlah tak terlalu banyak lagi. Nah harapan kita ya sama-sama bekerja sama lah untuk menjaga lingkungan, kan buat kita semua juga,” katanya.
Terakhir, di momen penghargaan Adipura ini, Agus secara jujur tak terlalu berharap adanya bonus ataupun penghargaan khusus lainnya dari pemerintah.
“Mungkin yang kita perlu soal tambahan kelengkapan saat bekerja di lapangan ya, misalnya jas hujan yang bagus lah buat kawan-kawan, karena sekarang musim hujan kan,” polosnya. (rvn/yn/bin)