BANJARBARU – Menjelang Iduladha 1444 Hijriah, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel mulai menghitung keperluan hewan kurban di Banua.
Berdasarkan hitung-hitungan mereka, hewan kurban yang diperlukan masyarakat pada 2023 ini diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu.
Kasi Pemasaran dan Promosi Disbunnak Kalsel, Heri Porwanto mengatakan, keperluan hewan kurban tahun ini kemungkinan mencapai 15 ribu ekor lebih.
“Sedangkan tahun lalu hanya sembilan ribuan ekor,” katanya kepada Radar Banjarmasin, Jumat (26/5).
Ia menyebut, kebutuhan meningkat karena hari raya kurban tahun ini sudah normal. “Beda dengan tahun lalu, masih ada covid,” ujarnya.
Untuk menutupi keperluan tahun ini, Heri menyampaikan, Disbunnak telah memetakan stok dan lokasi hewan kurban.
“Ketersediaan hewan kurban kemungkinan mencapai 18.153 ekor, tersebar di semua peternakan di Kalsel,” ucapnya.
Heri merincikan, belasan ribu ekor hewan kurban itu terdiri dari 12.956 sapi, 289 kerbau, 2.620 kambing dan delapan ekor domba. “Tapi hewan-hewan ini sebagian ada yang perlu didatangkan dari luar pulau,” bebernya.
Ada 800 sampai seribu ekor hewan kurban yang didatangkan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) , Sulawesi dan Jawa Timur.
Sisi lain, dokter hewan di Disbunnak Kalsel, drh Susanti Srirejeki mengatakan, hewan ternak yang datang dari luar provinsi akan dikarantina selama dua pekan.
“Demi menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak,” ujarnya.
Selain mengantisipasi PMK, ada hal lain yang perlu diperhatikan dari hewan kurban. Seperti kondisi kulit, berat badan dan usia hewan. “Terkait aspek kesehatan, nanti ada pengawasan pemotongan hewan kurban di setiap wilayah,” tukas Susanti.
Iduladha pada 10 Zulhijah akan jatuh pada akhir Juni. Muhammadiyah menetapkan tanggal 28 Juni. Sedangkan penetapan pemerintah mungkin berbeda, bisa jatuh pada 29 Juni. (ris/gr/fud)
