TANJUNG- “Ini ada kopi Pasak Bumi. Kalau kopi, urusannya Priyadi. Saya beli dua, yang ukiran singa, sama yang satu ini,” ucap Presiden Direktur PT Adaro Energi Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir, jelang peluncuran UMKM Adaro Go Digital.
Sembilan tenda berdempetan membentuk huruf L, menjadi beranda sajian produk UMKM dari Kabupaten Tabalong, Balangan, HSU, Batola, Barsel, dan Bartim binaan CSR Departemen PT Adaro Indonesia. Tak ketinggalan, keterampilan mengolah produk yang dilakukan para santri di sejumlah pondok pesantren, hasil berjalannya Program Adaro Santri Sejahtera (PASS), yang digulirkan melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
Jumat (17/3) siang, di halaman Mako PT DKP, Simpang Wara, Tabalong, kegiatan UMKM Adaro Go Digital bekerja sama dengan Tokopedia, digelar. Sejak pagi, even area tak sepi dari kunjungan. Transaksi berlangsung padat. Dari hasil pantauan hingga pukul 12:OO Wita, nilai akumulasi penjualan mencapai Rp33 Juta lebih. Jumlah pengunjung sebanyak 250 orang, baik melalui aplikasi Tokopedia, maupun secara langsung.
Kehadiran Presiden Direktur Adaro yang akrab disapa Boy itu, beserta jajaran Board Of Director. Juga kehadiran Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani dan Bartim, menjadi puncak perhelatan. Menurut Boy, batu bara lambat laun bakal habis. Namun jiwa enterpreneur tidak akan surut. “Kami berusaha di sini, mendapat penghasilan, dan menerima manfaat dari sini. Sudah selayak dan sepantasnya, kami memberikan nilai lebih bagi pembangunan daerah,” ungkapnya.
Boy menambahkan transformasi UMKM menuju digitalisasi saat ini selaras dengan perkembangan jaman. “Kita berada di era digital dan bisa membayangkan, saat ini satu produk yang sama, bisa dipasarkan di berbagai tempat. Ke seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri. Kegiatan ini, merupakan satu ikhtiar Adaro memperkuat dan memajukan UMKM, terutama di wilayah operasional perusahaan,” tegasnya.
Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani menuturkan langkah Adaro mengangkat harkat dan martabat UMKM di wilayah operasionalnya, merupakan dukungan luar biasa untuk Tabalong. Mengacu data yang disampaikan Pemerintah Kalsel, kiblat investasi di Kalsel telah mengalami pergeseran. “Bukan lagi wilayah pesisir atau Ibu Kota provinsi, namun bergeser ke Tabalong,” ujarnya.
Kesempatan berusaha juga kian besar, ungkap Anang, karena sepanjang 2022 kunjungan wisatawan ke Tabalong, mencapai 3 juta orang. Ia lantas berharap, UMKM ini terus bisa dikembangkan. Selain besarnya peluang usaha, juga bagian dari ikhtiar besar sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). “Ini bagian dari ikhtiar besar kami untuk Tabalong sebagai penyangga IKN. Kami mengapresiasi dan berterima kasih pada Adaro yang mendorong UMKM bisa naik kelas. Kami tentu tidak bisa berkerja sendiri,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, Boy berkesempatan berbincang langsung dengan pelaku UMKM yang berhadir. Ia memberi perhatian serius terhadap kendala yang dihadapi. Satu diantaranya perkara sinyal seluler yang diungkapkan Asrani, pemilik usaha kopi Pasak Bumi bermerk Khofi. Asrani yang berdomisili di Jaro, wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Kaltim, menyampaikan selama ini ketidakstabilan sinyal seluler menjadi kendala dalam transaksi digital. Persoalan ini, lantas ditanggapi serius.
“Saya kenal baik dengan Dirut Telkomsel juga Indosat. Saya akan bicarakan langsung dengan mereka, supaya perkara yang dialami Pak Asrani dan pelaku UMKM lain di wilayah tersebut bisa diatasi secepatnya,” tegas Boy.(adv)
