25.1 C
Banjarmasin
Friday, 31 March 2023

Pertumbuhan Ekonomi Banjarbaru 7,93 Persen, Tertinggi Sejak Menjadi Kota Madya

BANJARBARU – Pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru tumbuh menembus angka 7,93 persen sepanjang tahun 2022. Angka pertumbuhan merupakan yang tertinggi sejak menjadi kota madya di tahun 1999.

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengaku bersyukur perekonomian di wilayahnya berada di posisi puncak setelah mengalami kondisi sulit akibat Covid-19.

Menurutnya, capaian ini merupakan kombinasi aktivitas perekonomian masyarakat yang semakin membaik dan Pemko Banjarbaru dalam mendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi produksi maupun konsumsi.

“Alhamdulillah, patut kita syukuri pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 kemarin menjadi angka pertumbuhan tertinggi yang pernah ada,” kata Aditya, Jumat (17/2).

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

“Ini menjadi bukti bahwa geliat ekonomi di berbagai sektor usaha telah berjalan dengan baik,” sambungnya.

Kendati demikian, Aditya juga mengingatkan untuk tetap waspada dengan berbagai persoalan ke depannya. Seperti adanya ancaman resesi global dan inflasi pada harga komoditas bahan pokok saat ini.

Pemko, dia katakan, selalu berkomitmen menahkodai segala persoalannya ke depan dengan kebijakan yang tepat sasaran. “Seperti kita upayakan melalui operasi pasar murah di 5 Kecamatan dan pembagian beras di tiap kelurahan,” lugasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Banjarbaru Kanafi merincikan sektor-sektor yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Banjarbaru sepanjang tahun 2022.

“Terbesar disumbang dari sektor perhubungan dalam hal ini kita memiliki bandara internasional. Kemudian perdagangan dan jasa yang artinya usaha masyarakat kita tahun lalu sangat menggeliat. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Diakui Kanafi, dengan penetapan status Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang resmi disandang Banjarbaru pada tahun 2022 tadi menjadi salah satu faktornya. Dari itu, sektor merangsang sektor investasi juga di Banjarbaru meningkat pesat.

Baca Juga :  Lato-lato dan Pesan untuk UMK

Selain itu, pusat pelayanan publik yang semakin membaik juga jadi faktor lain. “Sektor investasi meningkat tahun 2022 tadi di angka Rp645 miliar. Itu merupakan efek dari pemindahan status Ibu Kota Kalsel ke Banjarbaru,” terangnya.

Senada dengan Wali Kota Banjarbaru untuk menahkodai persoalan ihwal resesi global dan lainya, Kanafi memastikan Pemko Banjarbaru untuk menyusun strategi yang tetap.

Program-program besutan sang Wali Kota, ucapnya juga menjadi amunisi yang tepat dalam mempersiapkan tantangan ke depannya. “Apa yang disampaikan bapak Wali Kota itu benar dan kita memang harus waspada. Inflasi ada yang cukup tinggi, tapi Insya Allah itu bisa kita atasi,” kata Kanafi.

Kanafi menyebut, program Pemko Banjarbaru melalui RT Mandiri juga menjadi salah satu langkah strategis. “Melalui program itu, lahir urban farming di berbagai wilayah dan menjadi lapangan usaha bagi masyarakat sekitar,” tuntasnya.

Jika dibandingkan data histori sejak tercatatnya pertumbuhan ekonomi di Banjarbaru, faktanya tak pernah ada yang menembus angka 7 persen. Dimulai pada tahun 2001-2003 menilik data BPS RI yang hanya sebesar 5,31 persen, 4,66 persen dan 5,41 persen.

Kemudian di tahun 2004-2005 mencatatkan angka pertumbuhan yang sama yakni 5,11 persen dan pada tahun 2016 di angka 5,63 persen. Di tahun 2007-2009 sebesar 5,66 persen, 5,83 persen dan 5,91 persen. Di tahun 2010-2012 sebesar 5,85 persen, 5,99 persen dan 6,54 persen.

Selanjutnya pertumbuhan ekonomi tahun 2013-2015 yakni 5,96 persen, 6,86 persen dan 6,91 persen. Di tahun 2016-2018 sebesar 6,94 persen, 6,96 persen dan 6,90 persen.

Baca Juga :  Cukai Naik 10 Persen, Rokok Bakal Semakin Mahal

Hingga di tahun 2019-2021 yang sempat mengalami anjlok akibat pandemi Covid-19 yakni 6,85 persen, -1,83 persen dan 3,32 persen.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Banjarbaru, Fajar Saputra turut menanggapi capaian ini.

Bagi Fajar, hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Terutama dari sektor usaha. Karena data ini ujarnya menunjukkan bahwa geliat dan iklim perekonomian di Banjarbaru telah membaik.

“Namun yang perlu kita dorong adalah bahwa pengusaha lokal juga harus terus mendapat tempat dan dilibatkan. Karena bagaimanapun, pengusaha lokal adalah tuan rumah yang harus mampu bersaing,” katanya.

Memang satu sisi kata Fajar ini menjadi semangat baru bagi sektor usaha untuk terus meningkatkan kualitasnya. Namun ia juga tak menampik kekhawatiran akan masifnya pengusaha luar masuk ke Banjarbaru.

“Kita harus akui bahwa di Banjarbaru itu adalah pasar bebas, apalagi sekarang statusnya IKP. Tapi kita dari pengusaha lokal tentu mendorong agar pemerintah bisa melibatkan warganya dalam skala prioritas,” ucapnya.

Menurutnya, sejauh ini kualitas dan determinasi pengusaha lokal sudah jauh meningkat. Hal ini katanya dibuktikan dengan banyaknya sosok-sosok pengusaha lokal yang punya kualitas mumpuni.

“Saya rasa dan yakin Kota Banjarbaru tak akan kekurangan SDM nya, tinggal bagaimana ada dorongan, bimbingan dan juga regulasi yang berpihak pada pengusaha lokal. Nah ini yang mesti terus dijaga dan ditingkatkan,” pesannya. (dza/rvn/yn/bin)

Makin Diminati, Kalsel Pangsa Pasar Potensial Produk Smart Home

Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir semakin memunculkan produk-produk yang berguna memudahkan aktivitas kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah produk untuk keperluan smart home. Sebagaimana diketahui, dengan menggunakan produk smart home, operasional untuk kebutuhan dan keamanan rumah pribadi bisa diakses dengan praktis dan efisien.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru