25.1 C
Banjarmasin
Friday, 31 March 2023

Melebihi Target, Banjarmasin Sasirangan Festival Catat Transaksi Hampir Rp1,5 Miliar

BANJARMASIN – Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2023 berakhir sudah. Selama tiga hari digelar sejak Jumat hingga Minggu (12/3) malam, pelaksanaannya mencatat transaksi hampir Rp1,5 miliar.

Ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Tercatat nilai transaksi Rp800 juta pada gelaran BSF ke-6.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom M Tezar mengatakan catatan transaksi yang terjadi tentu melebihi target. Apalagi nominal transaksi yang tercatat masih perhitungan sementara.

Artinya, ada kemungkinan nominal transaksi yang didapat lebih dari jumlah tersebut. “Target sebelumnya, nominal transaksi itu sebanyak-banyaknya. Harus melebihi gelaran BSF sebelumnya,” ucapnya, kemarin (13/3).

MEMBELUDAK: Situasi pengunjung di kawasan Siring Jalan Jenderal Sudirman di penutupan gelaran BSF, Minggu (12/3) malam. Disperdagin Banjarmasin mencatat ada nilai transaksi sebesar hampir Rp1,5 miliar di gelaran tersebut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Namun, Tezar menyadari ada sejumlah kendala yang dihadapi pada pelaksanaan BSF. Mulai dari terbatasnya waktu, hingga faktor cuaca. “Tapi itupun sudah syukur Alhamdulillah perputaran uangnya,” tambahnya.

Ketika ditanya transaksi apa yang paling dominan, Tezar menyatakan adalah penjualan pakaian atau kain sasirangan hingga produk UMKM lainnya. “Namun tetap, kain sasiranganlah yang paling banyak laku,” ungkapnya.

Baca Juga :  Padukan Pakem dan Kekinian, Wasilah: Perajin Sasirangan Sebaiknya Berkelompok

Bagaimana dengan jumlah kunjungan? Mengingat di tahun 2022 lalu, tercatat ada sebanyak 75 ribu pengunjung. Terkait hal itu, Tezar mengaku belum mendapatkan laporan.

Namun, ia meyakini jumlah kunjungan lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Dari transaksi saja, bisa sebesar itu. Artinya kunjungannya juga tinggi. Tidak hanya wisatawan lokal saja. Tapi juga dari mancanegara,” ucapnya.

“Seingat saya, ada yang dari Italia dan Belgia,” ungkapnya.

Diwartakan sebelumnya, BSF ke-7 berpusat di kawasan Siring Menara Pandang di Jalan Kapten Pierre Tendean. Panggung utama diletakkan mengapung di atas Sungai Martapura. Pengunjung bisa melihat ragam rangkaian acara dari siring di Jalan Jenderal Sudirman.

Dalam pagelaran disediakan stan gratis bagi para UMKM sasirangan lokal, stan UKM binaan Pemko Banjarmasin, dan stan bagi kabupaten/kota di Provinsi Kalsel. Rinciannya, sebanyak 66 stan UMKM lokal, sebanyak 26 stan bagi kabupaten kota di Provinsi Kalsel, juga 13 stan UMKM binaan Pemko Banjarmasin.

Baca Juga :  Manfaatkan Karnaval Sasirangan Untuk Liburan

Di akhir pagelaran pada Minggu (12/3) malam, ribuan warga memadati kawasan Jalan Jenderal Sudirman. Di situ, panggung megah tampak mengapung di atas Sungai Martapura.

MEMBELUDAK: Situasi pengunjung di kawasan Siring Jalan Jenderal Sudirman di penutupan gelaran BSF, Minggu (12/3) malam. Disperdagin Banjarmasin mencatat ada nilai transaksi sebesar hampir Rp1,5 miliar di gelaran tersebut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Kegiatan penutupan diisi terlebih dahulu dengan adanya penampilan tarian tradisional kreasi, disusul kemudian gelaran pertunjukan fesyen sasirangan. Selain itu, juga diisi pembagian hadiah ajang lomba motif sasirangan tekstil dan alami. Lalu juga ada alunan lagu yang dibawakan Pasha Ungu.(war/az/dye)

Padukan Pakem dan Kekinian, Wasilah: Perajin Sasirangan Sebaiknya Berkelompok

Ada sejumlah catatan penting dalam gelaran Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2023. Selain diharapkan bisa memperbanyak kampung-kampung jelujur yang kelak mampu menampung banyak pekerja, juga bisa mendorong produk para perajin agar jadi semakin menarik dan berkualitas.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru