BANJARBARU – Produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Banjarbaru memang masuk ke ritel modern yang ada di Banjarbaru. Namun, ruang yang diberikan kepada produk itu dinilai tak sesuai harapan pelaku UMKM.
Persoalan ruang ini diakui Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskopukmnaker) Edy Rosadi. Saat ini, ruang yang diberikan ritel modern belum sesuai harapan pelaku UMKM.
Dia mencontohkan, produk UMKM diletakan di pojokan. Ia katakan, karena ritel modern pun mempunyai produk lain yang dijual. “Karena mereka kan punya jualan juga, jadi ditaruhnya di situ,” jelasnya.
Kendati begitu, memasukan produk UMKM Banjarbaru ke ritel modern pun tetap menjadi bagian dari program prioritas tahun ini. Caranya dinas akan terus menjalin kemitraan dengan ritel-ritel modern itu.

“Kita mengupayakan bagaimana produk kita masuk ke ritel modern yang menjamur sekarang,” utarnya.
Edy juga mengatakan, hubungan kemitraan ini sebenarnya bukan hal yang baru. Dari itu, pihaknya akan melanjutkan hubungan ini. Menurutnya Edy, masyarakat juga kadang kala tetap mencari makanan produk lokal olahan UMKM di ritel modern.
“Kadang masyarakat juga mencari makanan lokal juga kan di sana (ritel modern),” ucapnya.
Lantas, produk apa saja yang ditawarkan UMKM itu? Edy menyebutkan seperti makanan ringan. “Seperti emping contohnya,” contoh Edy.
Dari pengakuan Edy, produk UMKM ini juga sudah tersebar ritel modern Banjarbaru. Artinya, tidak satu atau dua ritel modern. “Iya, semua (ritel modern),” kata Edy membenarkan.
Radar Banjarmasin mencoba mengunjungi salah satu ritel modern baru di Kota Banjarbaru, Sabtu (11/3) malam. Pantauan koran ini, produk-produk olahan dari Banjarbaru memang ditemukan di sana.
Namun, tak hanya produk dari Banjarbaru. Produk lain dari Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Balangan, dan Banjarmasin juga ada. Kebanyakan adalah makanan ringan. Namun, ada pula sambal dan bawang merah goreng yang dikemas. (dza/yn/bin)