BANJARBARU – Setelah resmi ditutup secara permanen. Nasib lahan eks toko retail modern di kawasan bandara Syamsudin Noor di sisi Jl A Yani Landasan Ulin Banjarbaru masih belum digarap.
Sejatinya, lahan tersebut adalah milik Angkasa Pura. Namun saat retail modern tersebut beroperasi, bangunan tersebut dibangun secara mandiri hingga akhirnya kini sudah tak digunakan.
Beberapa waktu sebelumnya, pihak Pemko, Angkasa Pura dan juga BTN telah menuntaskan persoalan tersebut. Yang mana disepakati jika lahan tersebut kembali akan dikelola oleh Angkasa Pura.
Lantas akan digarap apa lahan tersebut? Menurut pihak Angkasa Pura Syamsudin Noor, mereka tengah melakukan kajian untuk dibangun Waving Gallery atau Anjungan Pengantar.

Anjungan Pengantar ini kata Zulfian merupakan tempat untuk bisa melihat lalu lintas pesawat di bandara. Sehingga keluarga atau kerabat penumpang bisa menyaksikannya secara langsung.
“Jadi Waving Gallery pernah ada juga di sini sekitar tahun 90-an sampai 2000-an. Namun sudah dialihfungsikan seiring perkembangan pembangunan bandara,” kata Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (AP I) Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Ahmad Zulfian Noor.
Secara bisnis, rencana Waving Gallery ini katanya akan ditawarkan ke calon investor. Yang mana sejauh diklaim Zulfian memang sudah ada yang tertarik.
“Tapi kita akan pelajari dulu. Namun yang jelas peruntukannya adalah untuk Waving Gallery tadi, karena itu yang paling memungkinkan dalam konteks bisnis bandara,” katanya.
Disinggung apakah akan digarap dalam waktu dekat? Zulfian tak berani memastikannya. Sebab mereka katanya akan melihat perkembangan calon kerja sama yang akan dijajaki.
“Kita tunggu saja lah ya, nanti kalau sudah ada keputusannya tentu akan diumumkan. Yang jelas kita terbuka untuk siapa saja yang ingin bekerja sama terkait lahan tersebut,” tuntasnya. (rvn/yn/bin)