28.1 C
Banjarmasin
Saturday, 25 March 2023

Bapanas Cabut Batas Atas Harga Gabah, Kalsel Ikut Memprotes

BANJARBARU – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencabut surat edaran tentang batas atas harga gabah dan beras di seluruh Indonesia.

Padahal, surat edaran itu baru dikirim pada 20 Februari 2023 lalu ke pelaku usaha penggilingan dan Direktur Utama Bulog.

Dalam surat edaran nomor 47/TS.03.03/K/02/2023 itu, harga batas atas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp4.550 per kilogram.

Kemudian GKP tingkat penggilingan Rp4.650 per kilogram, gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp5.700 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp l9.000 per kilogram.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Ketetapan itu pun menuai penolakan. Termasuk dari provinsi ini.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, saat edaran pembatasan harga gabah itu keluar, ia langsung mengirimkan surat penolakan ke pusat. “Alhamdulillah, penolakan kita didengar,” katanya kemarin (9/3).

Dalam surat yang dikirimkan itu, Syamsir meminta agar pemerintah pusat tidak menyamaratakan harga gabah petani. “Karena harga harus diatur sesuai wilayah dan daerahnya masing-masing,” tegasnya.

Baca Juga :  Pasca Pandemi Permintaan Truk Naik Tajam

Penyesuaian klaster harga gabah kering di tingkat petani ini demi menghindarkan masyarakat mengonsumsi beras impor. “Alhamdulillah, Bapanas sudah mendengar keluhan para petani dan penggilingan padi,” katanya.

“Kami juga mengusulkan agar pemerintah pusat mengkaji ulang dan melihat secara menyeluruh biaya produksi yang dikeluarkan petani,” sambungnya.

Terutama di Kalsel, di mana harga gabahnya tidak bisa disamakan dengan provinsi lain. “Makanya kami mengusulkan ada klaster perwilayahan, seperti Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan,” kata Syamsir.

Lalu berapa harga gabah di Kalsel? Syamsir mengaku masih menunggu edaran baru dari Bapanas. “Kita tunggu peraturan berikutnya, dengan mengajak daerah lain untuk menyusun harga tersebut,” tandasnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Martin Wibisono menyebut, berdasarkan data mereka, rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Februari 2023 seharga Rp7.760 per kilogram.

Baca Juga :  Bawang dan Cabai Melejit, Stok Tersedia, Pasokan Tetap Lancar

“Turun sebesar 19,48 persen, dibandingkan Januari yang mencapai Rp9.637 per kilogram,” sebutnya.

Menurutnya, penurunan ini dipicu oleh meningkatnya stok gabah kualitas unggul karena memasuki awal musim panen.

Seperti diketahui, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi telah mengeluarkan edaran kepada pelaku usaha penggilingan padi dan Dirut Bulog pada Selasa, 7 Maret 2023. Surat edaran tersebut bernomor 60/TS.03.03/K/03/2023.

“Kami sampaikan bahwa Surat Edaran Nomor 47/TS.03.03/K/02/2023 tanggal 20 Februari 2023 tentang Harga Batas atas Pembelian Gabah atau Beras dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi,” ungkapnya.

Arief mengatakan, edaran itu dicabut demi menjaga daya saing petani. Namun demikian, Bapanas mengimbau para pelaku usaha penggilingan padi agar tetap menjaga harga pembelian gabah atau beras yang wajar untuk menciptakan persaingan yang sehat. (ris/gr/fud

Makin Diminati, Kalsel Pangsa Pasar Potensial Produk Smart Home

Perkembangan teknologi yang semakin mutakhir semakin memunculkan produk-produk yang berguna memudahkan aktivitas kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah produk untuk keperluan smart home. Sebagaimana diketahui, dengan menggunakan produk smart home, operasional untuk kebutuhan dan keamanan rumah pribadi bisa diakses dengan praktis dan efisien.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru