28.1 C
Banjarmasin
Saturday, 25 March 2023

Pengusaha Timur Tengah Kepincut Investasi Kopi, Kalsel Tawarkan Kawasan Mandiangin

BANJARBARU – Dua pengusaha dari Qatar dan Yaman kepincut berinvestasi kopi di Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri mengatakan, kedua pengusaha asal Timur Tengah itu sudah datang untuk survei. “Mereka sudah kami antar meninjau lokasi yang pas untuk menanam kopi,” katanya kemarin (8/3).

Ia menyebut, salah satu tempat yang mereka tawarkan untuk menanam kopi berada di sekitar Mandiangin, Kabupaten Banjar.

“Karena di sana lokasinya tinggi, cocok untuk tanaman kopi. Mudah-mudahan kedua pengusaha itu berminat,” sebutnya.

010-Ramadhan-favehotel-Banjarbaru-Event-Ads

Selain pengusaha dari Qatar dan Yaman, Endri menawarkan sejumlah potensi di Banua kepada para pengusaha di luar provinsi dan mancanegara.

Baca Juga :  Investasi 2021 di Banjarbaru Lampaui Target, 2022 Makin Optimis

“Kami telah mengekspose potensi-potensi investasi di Kalsel. Ada perwakilan perusahaan dari Jepang yang hadir saat ekspose di Jakarta,” ujarnya.

Mencakup sektor pertanian, perikanan, sumber daya energi, perkebunan, peternakan, dan pariwisata. “Dari beberapa potensi yang kami ekspose, ada sejumlah sektor yang diminati pelaku usaha,” klaim Endri.

Ia menyebut, nanti para pengusaha akan datang ke Kalsel untuk mengecek secara langsung kajian-kajian yang diperlukan terkait investasi yang diminati.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni menyatakan, dalam rangka hilirisasi industri ada banyak investasi yang diperlukan Kalsel. “Yang pertama, hilirisasi pengolahan karet. Seperti, industri pengolahan ban dan industri pengolahan belt conveyor,” katanya.

Kalsel juga menurutnya memerlukan kehadiran industri untuk hilirisasi sawit. Seperti pengolahan CPO menjadi oleo energi, oleo food dan oleo chemical. “Juga hilirisasi pengolahan tandan kosong sawit, pelepah dan batang menjadi pulp serta kertas pembungkus/karton,” ujarnya.

Baca Juga :  Tambang, Masih Mendominasi Investasi Kalsel

Selain itu, sebagai daerah yang memiliki batu bara melimpah, Banua juga perlu mencari investor untuk mengolah baru bara menjadi barang jadi. Misal, jadi LPG atau polypropylene.

“Kalsel juga perlu ada hilirisasi industri pengolahan bijih besi menjadi baja karbon, serta metal forming atau pembentukan logam. Juga pengolahan amoniak dan pupuk,” pungkas Mahyuni. (ris/gr/fud)

Tambang, Masih Mendominasi Investasi Kalsel

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel mencatat, sepanjang 2022 kemarin, nilai investasi yang masuk ke provinsi ini mencapai Rp15,29 triliun.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru