Wisatawan yang hendak berkunjung ke Taman Permana, sebaiknya membatalkan rencananya. Sebab objek wisata di Pelaihari itu ditutup akibat perselisihan dengan warga desa.
***
PELAIHARI – Taman Permana di Desa Telaga Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Menyusul permintaan warga dan pemerintah desa setempat.
Kesepakatan penutupan taman dicapai dalam musyawarah yang digelar di kantor kecamatan, Senin (6/3).

Di sana pengelola taman, pemdes, dan perwakilan warga bertemu. Musyawarah ini dipimpin dipimpin Camat Pelaihari, Agus Setyo.
Penutupan akan dimulai pada hari Jumat (10/3) sampai ditemukan jalan keluar yang memuaskan kedua belah pihak yang berselisih.
Desakan untuk menutup Taman Permana ini memang sudah terdengar sejak beberapa pekan lewat.
Ceritanya, warga sekitar resah lantaran diduga ada muda-mudi yang bukan muhrim menginap, camping di taman tersebut.
Walaupun sebenarnya dari pengelola sudah ada imbauan, agar pengunjung yang bukan suami istri tidak berkemah.
Terlepas dari kecurigaan itu, kehadiran Taman Permana juga direspons positif. Guru dan pelajar sekolah dasar (SD) di Desa Telaga kerap datang kemari untuk edukasi alam.
Ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin, perwakilan pengelola Taman Permana, Dimas mengatakan, dalam musyawarah awal pekan tadi pengelola sudah meminta maaf kepada masyarakat.
Dia berharap penutupan salah satu objek wisata andalan Bumi Tuntung Pandang ini tidak akan berlama-lama.
“Kami bersedia mengakomodir permintaan pemdes dan warga sekitar. Jika nanti fasilitas camping-nya harus ditutup dan ada pembatasan jam operasional, kami juga siap. Asalkan tamannya boleh kembali dibuka,” ujarnya kemarin (7/3).
Pengelola pun sedang menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang berselisih paham agar bisa berdamai.
“Mungkin Sabtu (11/3) ini kami akan menggelar pertemuan. Semoga mereka yang berselisih bisa hadir untuk duduk bersama,” harapnya.
Dimas juga menyatakan, pengelola siap menyediakan tempat untuk warga desa yang hendak berjualan di dalam taman.
“Lokasi berjualannya nanti diserahkan ke pemdes, sehingga kami fokus mengelola wisatanya saja,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Tala, Khairil Fahmi menyayangkan penutupan Taman Permana. Baginya penutupan itu agak berlebihan.
Dia mengingatkan warga Desa Telaga, mereka seharusnya justru bangga dengan keberadaan Taman Permana. Sebab tak semua desa bisa memiliki destinasi wisata.
Namun, Fahmi juga mengingatkan pengelola. “Saran kami, segera urus perizinannya. Dan dapatkan persetujuan dari lingkungan setempat,” tegasnya.
Fahmi berharap, secepatnya Taman Permana boleh kembali dibuka seperti biasa.
“Kami memantau setiap perkembangannya. Tapi penyelesaiannya kami serahkan kepada kecamatan, karena ini wewenang mereka,” tambahnya.
Sedangkan Kepala Desa Telaga, Said Umar Assegaf belum memberikan komentar sampai berita ini ditulis. (sal/gr/fud)