Wisata susur sungai direncanakan bisa naik level. Disbudporapar Banjarmasin menghendaki para motoris kelotok tidak sekadar hilir mudik, menyusuri sungai, atau mendatangi satu atau dua tujuan tertentu.
Paket susur sungai yang ditawarkan hanya ada beberapa saat ini. Susur sungai jarak dekat, menuju Pulau Bromo, wisata religi, Pasar Terapung dan Pulau Kembang. Selebihnya, tak ada lagi.
Kendati demikian, bukan berarti para wisatawan tak bisa menuju tempat lain yang diinginkan. Hanya saja, untuk bisa ke tempat lain artinya wisatawan perlu menyewa secara khusus kelotok atau perahu wisata.
Belakangan, jajaran di Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin ingin ada inovasi baru terkait wisata susur sungai ini.
Kepala Bidang Pariwisata di Disbudporapar, Fitriah berharap wisata susur sungai lebih bervariatif lagi. Misalnya, mewajibkan para motoris kelotok di Siring Pierre Tendean untuk singgah ke kampung-kampung yang dicetuskan pemko. Misalnya, Kampung Biru dan Kampung Hijau yang bersisian dengan Sungai Martapura.
“Jadi, tidak sekadar melintas atau lewat saja. Tapi juga mampir,” ucapnya, ketika ditemui di Hotel Banjarmasin International (HBI) menghadiri rapat evaluasi data kunjungan wisatawan, sektor usaha kepariwisataan dan objek daya tarik wisata (ODTW), kemarin (6/3) siang.
Sebelum rencana itu direalisasikan, pihaknya akan menggenjot kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat untuk merampungkan paket wisata di kampungnya. “Apa yang mereka tawarkan saat wisatawan singgah ke kampung mereka? Jangan sampai ketika wisatawan singgah, justru tak ada apa-apa yang ditampilkan,” tekannya.
Bisa dalam bentuk kuliner, hingga kerajinan tangan. “Selain menyediakan ragam kuliner, wisatawan juga bisa melihat langsung pembuatan kue-kue khas Banjar atau kerajinan tangan,” tekannya. “Kalau cuma melintas saja, dan tidak mampir, kan sayang,” tambahnya.
Menurut Fitriah, pihaknya ingin tahu terlebih dahulu apa yang ditawarkan oleh pokdarwis di kampung yang bersangkutan. “Kami ingin pokdawis lebih berinovasi menawarkan wisata di tempatnya kepada para wisatawan,” tegasnya.
Ketua Perkumpulan Motoris Kapal Wisata Kota Banjarmasin, Redy Budiarianto menyambut baik rencana itu. Namun, ia meminta agar rencana itu disosialisasikan terlebih dulu. Para motoris perlu dikumpulkan agar tahu petunjuk dan teknis (juknis) penerapannya.
