BANJARBARU – Pemko Banjarbaru mengklaim jika Kota Banjarbaru mencapai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalsel. Klaim ini bermodalkan dengan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) teranyar.
Dijelaskan oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, bahwa capaian laju pertumbuhan ekonomi ini tercatat sepanjang tahun 2022 tadi.
“Untuk angkanya itu ada di nyaris 8 persen. Tepatnya di angka 7,93 persen pada tahun 2022 tadi,” kata Aditya mengonfirmasi.
Dirincinya, BPS daerah memang sudah merilis hasil angka laju pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap daerah. Perhitungan ini katanya mengacu pada sistem neraca regional.

“Hasilnya, Alhamdulillah Kota Banjarbaru melampaui dari 12 kabupaten atau kota yang ada di Kalsel,” tegasnya.
Secara rata-rata, memang klaim Aditya bahwa Kota Banjarbaru cukup jauh. Sebab di urutan di bawahnya laju pertumbuhan ekonomi daerah lain hanya berkisar di angka 5 persen koma sekian.
“Dari paparan BPS, secara regional di Kalsel, tahun 2022 ini daerah di Kalsel umumnya memang naik dibanding tahun 2021 lalu. Tahun 2021 kita hanya ada dibangka 3,33 persen,” katanya.
Pengaruh melandainya pagebluk analisa Aditya jadi faktor pemicunya. Sebab, pandemi yang sudah “jinak” membuat aktivitas masyarakat dan sektor usaha bisa bergerak maksimal.
“Jika melihat data dan kita bandingkan dengan tahun 2021 tadi, maka Kota Banjarbaru melonjak sampai 4,6 persen. Ini saya kira angka yang positif,” katanya.
Terpisah, Ketua BPS Kota Banjarbaru, Arih Dwi Prasetyo menjelaskan bahwa faktor yang membuat Kota Banjarbaru melejit pertumbuhan ekonominya dipengaruhi beberapa hal.
Dari sejumlah komponen perhitungan, BPS katanya mencatat jika sektor transportasi, pergudangan, konstruksi dan pergudangan yang mendominasi.
“Paling besar itu di sektor transportasi dan pergudangan, angkanya 26,20 persen.
Kemudian sektor konstruksi sekitar 13,74 persen. Kalau perdagangan, baik yang besar atau eceran dan reparasi kendaraan sebanyak 10,79 persen,” katanya.
Dilihat dari faktor lain, umumnya kata Arih bahwa telah terjadi perubahan pada tatanan di masyarakat. Sehingga, dirinya menjelaskan perubahan inilah yang memicu tumbuhnya perekonomian di masyarakat.
“Di Kota Banjarbaru, perekonomiannya dapat dilihat dari besaran PDRB (Pajak dan Retribusi Daerah) sepanjang tahun 2022. Angkanya itu menghasilkan nilai tambah bruto lebih dari 11 triliun rupiah dan apabila dilihat harga konstan sekitar 6,3 triliun rupiah,” bebernya. (rvn/yn/bin)