BANJARMASIN – Harga sejumlah bahan pokok di Banjarmasin masih belum stabil. Salah satunya minyak goreng. Hingga kemarin (2/3), minyak goreng kemasan bersubsidi masih dijual seharga Rp17 ribu per liter. Hampir setara dengan harga minyak goreng premium.
Salah seorang pedagang di Pasar Sungai Lulut, Ririn menuturkan harga yang semula Rp14 ribu itu meningkat sejak dua pekan belakangan. “Pelan-pelan naik hingga akhirnya Rp17 ribu per liter,” tuturnya.
Harga ini juga sebanding dengan data harga bahan pokok Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Disdag Kalsel) yang menunjukkan harga minyak goreng kemasan sederhana sudah di angka Rp16.800 per liter.
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan premium menyentuh Rp20 ribu per liter dan minyak goreng curah berada di harga Rp13.400 per liter. “Minyak goreng memang rata-rata harganya naik. Selain itu, harga beras juga masih tinggi,” bebernya.

Hal serupa juga diungkapkan Eda, salah seorang pedagang sembako. Ia menuturkan, belum ada tanda-tanda penurunan harga minyak goreng. “Bahkan, minyak goreng yang subsidi dijual sudah jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Dari semula Rp14 ribu per liter, sekarang jadi Rp17 ribu per liter,” ujarnya.
Walaupun harganya belum stabil, ia berharap pasokan minyak goreng subsidi tetap lancar. Sehingga, harga jualnya bisa turun ke harga semula. “Semoga pasokannya aman, jadi harga minyak goreng bisa turun, terutama yang subsidi,” tuntasnya.(tia)