28.1 C
Banjarmasin
Tuesday, 6 June 2023

Diguyur Hujan, Haul Guru Zuhdi Tetap Khidmat

BANJARMASIN – Hujan deras yang mengguyur Banjarmasin kemarin (30/3) malam, tak melunturkan niat jemaah untuk menghadiri haul ke-3 KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi.

Ribuan jemaah tak hanya memadati Masjid Jami Sungai Jingah. Di jalan raya, di atas dan kolong jembatan juga penuh oleh lautan manusia.

03-Wedding-Package-favehotel-Banjarbaru-2023

Lewat layar-layar tancap, jemaah yang rata-rata mengenakan jas hujan, mengikuti siaran dari lokasi pusat haul di kubah makam Guru Zuhdi.

Meski sesekali siarannya tersendat, jemaah tak mengeluh, tetap mengikuti lantunan zikir dan selawat dengan khidmat.

Seperti Masrani yang datang dari Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala. “Buka puasa dan salat tarawih di sini. Saya sudah lama ingin mengikuti haul Guru Zuhdi, alhamdulillah kesampaian,” ungkapnya.

Senada dengan Nasih. Pemuda asal Martapura, Kabupaten Banjar itu rela basah kuyup.
Duduk beralaskan plastik, ia mengikuti haul dengan tabah. “Berangkat setelah berbuka, baru sampai Gambut, eh hujan deras. Tapi saya bersyukur bisa sampai ke sini tepat waktu,” ujarnya.

Baca Juga :  Haul Guru Sekumpul, Roda 4 Dilarang Lewat Jejangkit

“Guru Zuhdi adalah sosok panutan. Ilmu dan adabnya tinggi,” tambah mahasiswa Stikes Intan Martapura itu.

Diperkirakan, ada 50 ribu orang yang menghadiri haul Guru Zuhdi ini.

Jatuh Sakit

Meski membeludak, masih ada jalur kosong untuk membantu jemaah yang mendadak jatuh sakit dan memerlukan penanganan medis.

“Tadi ada dua orang yang diangkut mobil ambulans,” ujar Koordinator Lapangan BPBD Banjarmasin, Hanafi.

PENUHI KOLONG: Jemaah haul di kolong Jembatan Kembar, tak jauh dari Masjid Jami Sungai Jingah. TKP: Jenazah Sabriansyah tergeletak di tengah kebun karet di Pengaron, Kabupaten Banjar. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Dalam kondisi darurat, BPBD telah menyiagakan perahu karet untuk memudahkan evakuasi lewat jalur sungai.

Koordinator tim relawan kesehatan di posko Masjid Jami Sungai Jingah, Lucky Permana menyebutkan, setidaknya ada 15 orang yang mengeluh sakit. “Rata-rata karena kecapekan, tapi sudah ditangani dan diberi obat,” ujarnya.

Baca Juga :  100 Ribu Nasi Bungkus Disiapkan, untuk Haul Datu Kelampayan

Total ada 226 petugas kesehatan gabungan yang diturunkan Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarmasin. Mereka tersebar di 16 posko kesehatan, ditambah satu rumah sakit lapangan dan satu rumah sakit observasi.

Seiring hujan yang mereda, jemaah pun pulang dengan tertib.

Kabag Ops Polresta Banjarmasin, Kompol Aris Munandar bersyukur haul berjalan lancar dan aman. “Tadi ada buka dan tutup jalan, situasional,” ujarnya.

Untuk memudahkan kepulangan jemaah, lampu merah di perempatan Jalan Sulawesi sengaja dimatikan. Arus lalu lintas diatur secara manual.

“Sampai saat ini tak ada kendala. Petugas, relawan dan warga sudah mengerti dan paham,” pungkasnya. (war/gr/fud)

Haul Datu Aling, Akses Jalan Perlu Diperbaiki 

Sejak beberapa tahun ini, Haulan Datu Aling ramai diikuti oleh para jemaah. Seperti haul ke-8, Sabtu (27/5) tadi, belasan ribu jemaah hadir.

Temui Kami di Medsos:

Terpopuler

Berita Terbaru