Seorang ibu muda mendekap erat anaknya. Parasnya menegang dibonceng melintasi jalan sempit becek, persis di tepi lubang tambang yang menganga. Jalan yang lebarnya tak sampai dua meter itulah KM 171 saat ini.
***
BATULICIN – Akhir Oktober kemarin, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin menyatakan akan memperbaiki KM 171–jalan nasional di kilometer 171 Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu yang terputus setelah dihajar longsor.
Kenyataannya, sampai sekarang tidak ada perubahan.

Jalan itu hanya bisa dilewati sepeda motor. Licin dan becek. Pengendara yang melintas harus ekstra waspada.
Lubang tambang yang dulu masih terlihat dasarnya, kini juga sudah berubah menjadi kolam berwarna hijau.
Baru-baru ini Radar Banjarmasin menengok keadaan di KM 171.
Kebetulan saat itu gerimis. Di ruas terparah, lebarnya tak sampai dua meter, kanan kiri diapit lubang. Seorang penjual sayur hampir tergelincir.
Menghadapi jalan licin, pedagang keliling itu tak menurunkan kecepatan. Ceroboh sekali. Motornya sempat oleng, tapi masih terkendali. Syukurlah.
Di belakangnya, seorang ibu harus menurunkan kakinya ke lumpur untuk mencegah bannya selip.
Jadi apa yang sudah diperbaiki Balai Jalan? Di lapangan, nyaris tidak terlihat.
KM 171 masih sangat berbahaya untuk dilalui. Bahkan oleh seorang pemotor yang paling lihai sekalipun.
Sebelumnya, pada 27 Oktober di kantor Bupati Tanah Bumbu, Balai Jalan sesumbar mau memperbaiki KM 171. Di situ, hasil kajian tim geo teknik Universitas Lambung Mangkurat juga dipaparkan.
Kesimpulannya, KM 171 tidak layak dipertahankan.
Penjabaran selanjutnya begitu teknis. Mulai tanah yang labil, sampai soal jenis lapisan tanah. Intinya: rawan.
Tapi Balai Jalan ngotot. Menarget pada November jalan itu sudah bisa dilalui. Mereka menggandeng beberapa perusahaan tambang di sana untuk membangun ulang badan jalan yang hilang.
Tapi seiring waktu, pekerjaan terhenti.
Salah satu perusahaan yang membantu, Kepala Teknik Pertambangan PT MJAB, Arifin Noor Ilmi menceritakan, mereka sudah lama tidak dihubungi Balai Jalan.
“Belum ada informasi terkait perbaikan permanen jalan di sana. Mungkin masih dibahas,” ujarnya.
Dikonfirmasi kemarin (29/12), Kepala BPJN Wilayah XI Banjarmasin, Syauqi Kamal mengatakan, pihaknya saat ini masih menyiapkan konsep dan desain. Sesuai hasil penyelidikan tanah di lokasi.
“Setelah konsep ini disepakati, akan dilanjutkan dengan rancangan DED (detail engineering design) untuk penanganan permanennya,” ujarnya saat dihubungi Radar Banjarmasin.
Namun, Syauqi tak menyampaikan kapan konsep dan desain yang dimaksud rampung. (zal/ris/gr/fud)