BARABAI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyebut ada ada lima kecamatan dan sepuluh desa yang terdampak banjir pada Sabtu (25/2).Total rumah yang terdampak mencapai 1.410 rumah. kemudian ada 1.497 kepala keluarga dan 4.181 jiwa terdampak.
Kepala pelaksana BPBD HST, Budi Haryanto mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan semua pihak untuk penanganan banjir.”Peningkatan debit air pertama di Kecamatan Haruyan. Tim kita dengan TNI-Polri dan kecamatan langsung memberikan informasi kebencanaan,” ujarnya, Senin (27/2).
Meski banyak rumah dan jiwa yang terdampak. Pihaknya belum menaikkan status menjadi tanggap bencana. “Kami sudah melakukan langkah penanganan seperti mendirikan dapur umum bersama dinsos dan tagana,” jelasnya.
Banjir di Haruyan berangsur surut. BPBD HST langsung bergegas ke Desa Masiraan Kecamatan Pandawan. “Ada 290 rumah, 232 kk dan 677 jiwa yang terdampak di desa ini. Kami memberikan bantuan logistik pangan bagi mereka yang terdapat,” tambahnya.
Pihaknya sampai saat ini masih terus mendistribusikan bantuan pokok dasar untuk warga yang terdampak sampai air surut. BPBD meminta agar masyarakat tetap waspada.
“Perkiraan BMKG sampai 3 Maret, HST masih akan mengalami cuaca ekstrem. Warga harus bersiap untuk mengevakuasi diri ketika air kembali meluap. Amankan barang penting dan obat-obatan serta makanan. Simpan di dalam tas keselamatannya,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Sosial HST, Wahyudi Rahmad menjelaskan desa-desa yang terdampak banjir sudah mendapat logistik pemenuhan kebutuhan dasar.”Minggu pagi kami masih membuka dapur umum. Tapi air sudah surut, warga bisa melakukannya aktivitas lagi. Jadi dapur umum bergeser ke Desa Masiraan,” bebernya.
Di desa ini pihaknya juga membagikan logistik dari minggu siang sampai Senin ini (red). Pihaknya juga memberdayakan kampung siaga bencana untuk membantu.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap bencana. Agar bisa mengurangi dampak dari bencana ini,” pungkasnya. (mal/ij/ran)
